Berikutadalah enam bentuk keterampilan personal selling menurut Weltz (dalam Rangkuti, 2010) yang wajib melekat dalam diri seorang wirausaha.. 1. Motivasi yang tinggi (highly motivation).. Motivasi yang tinggi mengacu kepada bentuk keyakinan dan optimisme yang melekat dalam diri personal seller terhadap tingkat keberhasilan dalam melakukan proses penjualan produk barang atau jasa, baik secara
Untuk bisa meraih angka penjualan tinggi, salah satu hal yang harus dilakukan tim sales adalah melakukan banyak hal dengan sebaik mungkin. Menjual produk perusahaan bukanlah perkara mudah mengingat banyaknya kompetitor di sekitar Anda yang dapat menghambat kegiatan penjualan. Untuk mengatasi masalah ini, maka mereka harus memiliki selling skills atau keterampilan menjual. Keterampilan ini terbagi dalam dua kategori, yakni soft skill dan hard skill. Apa saja yang termasuk dalam keduanya? Langsung simak penjelasan selengkapnya berikut ini Soft Skills Untuk menjadi seorang sales yang baik, ada beberapa soft skills yang harus dimiliki. Kemampuan tersebut antara lain 1. Komunikasi Berkomunikasi adalah selling skills yang sangat penting bagi seorang sales karena ia harus mampu meyakinkan calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkannya. Saat melakukan penjualan, cara berbicara akan lebih penting daripada isi pembicaraan yang dapat dinilai dari pilihan kata, nada bicara, kontak mata, dan sebagainya. Sales juga harus menyesuaikan gaya bicara dan suara dengan calon konsumen, apakah bisa dengan bercanda atau harus formal. Cara berkomunikasi yang tepat akan membuat mereka merasa nyaman dan lebih dekat dengan Anda, sehingga akan membuka peluang besar untuk membeli produk yang ditawarkan. 2. Interpersonal Interpersonal atau hubungan antarpribadi dalam kasus ini mengacu pada kemampuan sales untuk mendengarkan keluhan pelanggan dan berusaha untuk memberikan jawaban atas keluhan tersebut. Keluhan dari pelanggan merupakan hal yang umum terjadi dalam bisnis. Jadi, ketika sales mendapatkan keluhan pelanggan, ia harus bisa mendengarkannya dengan seksama, kemudian berusaha membantu memberikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan tersebut. 3. Negosiasi Selling skills lainnya yang tak kalah penting adalah bernegosiasi untuk bisa memperoleh kesepakatan terbaik dengan pelanggan. Kemampuan ini harus diimbangi dengan besarnya nilai produk yang ditawarkan, menjalin hubungan baik dengan customer, dan mampu berpikir dari sudut pandang customer. Jika ketiga hal tersebut telah Anda kuasai, maka proses negosiasi akan dapat berjalan dengan lancar dan membawa perusahaan pada angka penjualan yang tinggi. 4. Berfokus pada Target Untuk mendapatkan keuntungan, perusahaan pasti akan menentukan target penjualan yang harus diraih. Dari sini, tugas sales harus berfokus untuk bisa mencapai target tersebut. Supaya bisa fokus dan berhasil meraihnya, sales harus selalu berusaha sekreatif dan semaksimal mungkin. Sales juga bisa belajar dari rekan lainnya yang memiliki lebih banyak pengalaman agar dapat menjadi sales yang lebih baik dan membawa perusahaan pada kesuksesan. Hard Skills Freepik Sementara untuk kategori hard skills terdiri dari kemampuan yang lebih spesifik terhadap job description yang harus dikerjakan. Kemampuan tersebut adalah sebagai berikut 5. Memahami Produk dengan Baik Untuk bisa menggaet pembeli, tentunya seorang sales harus sudah memahami produk yang dijualnya dengan baik. Pahami dengan baik setiap detail produk tersebut, termasuk nama, cara kerja, bahan pembuatnya, nilai bisnis, harga, manfaat, dan alasan konsumen harus membelinya. Hal ini bertujuan agar sales mampu menjawab semua pertanyaan yang mungkin saja akan diajukan konsumen terkait produk yang ditawarkan. 6. Memahami Penggunaan Tool Pendukung Dalam melakukan pekerjaannya sebagai sales, ia pasti akan membutuhkan beberapa bantuan tool pendukung untuk membantu kelancaran penjualan. Artinya, ia juga harus benar-benar memahami cara menggunakan tools tersebut. Contohnya saja penggunaan Microsoft Excel dan formulanya untuk menyusun laporan. Jika seorang sales tidak memahaminya, ia akan mengalami kesulitan ketika harus membuat laporan yang jelas akan berdampak pada operasional perusahaan. 7. Closing Sales Closing sales adalah tahap memastikan calon konsumen membeli produk yang ditawarkan atau tidak. Kemampuan ini perlu dikuasai supaya sales tidak kehilangan calon pembeli potensial akibat tidak dapat segera melakukan closing. Akibatnya, penjualan pun gagal terjadi. Maka dari itu, seorang sales harus bisa bertindak persuasif dan dapat meyakinkan calon pembeli saat melakukan closing sales. 8. Keterampilan Berpresentasi Selling skills lainnya yang harus dikuasai sales adalah mempresentasikan produk perusahaan kepada calon pembeli. Dalam hal ini, sales harus memiliki kemampuan berbicara yang baik, tidak mudah gugup, lancar dalam menyampaikan informasi, dan berperilaku sopan. Seorang sales yang mampu memberikan presentasi dengan benar akan secara otomatis menjalin hubungan baik dengan calon konsumen. Dengan begitu, kesepakatan akan lebih mudah terjadi di antara mereka. 9. Time Management Manajemen waktu alias time management penting untuk dimiliki oleh semua tim, termasuk seorang sales. Ketika ia mampu mengelola waktu dengan efisien, maka ia akan mungkin bertemu dengan lebih banyak calon pembeli dan menghasilkan keputusan yang menguntungkan perusahaan. Apalagi jika ia dapat menilai manakah pembeli potensial dan mana yang bukan, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk bernegosiasi pun jadi lebih singkat. Penjualan bisa dikatakan sebagai tahap krusial dalam bisnis, sehingga selling skills harus benar-benar dikuasai oleh tim sales. Kemampuan-kemampuan di atas bisa didapat dari pengalaman maupun pelatihan-pelatihan khusus yang kini banyak diselenggarakan. Semoga informasi ini bermanfaat. Ingin berkonsultasi seputar bisnis, khususnya pada percakapan dengan pelanggan? Qiscus dapat membantu Anda untuk memiliki percakapan yang baik dengan para pelanggan dan meningkatkan performa bisnis Anda. Hubungi kami langsung di sini untuk berkonsultasi atau bertanya seputar produk-produk yang kami miliki.
1 Jelaskan pengertian dari : a. Wirausaha b. Kewirausahaan 2. Sebutkan tujuan kewirausahaan untuk siswa dan dunia pendidikan. 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sikap wirausaha yang baik dan perilaku wirausaha yang baik. 4. Sebutkan jenis kemampuan yang diperlukan dalam kewirausahaan.
ArticlePDF AvailableAbstractObjective - to know the description of entrepreneurial skills to business design / methodology / approach - this study was conducted over a period of less than one year, the research design used was cross sectional method. This research uses verifikatif approach with explanatory survey method. A total of 34 respondents as samples using saturated samples. Questionnaire research is used as a research instrument to collect data from respondents and data analysis techniques used are simple linear - Entrepreneurial skills have a significant effect on business - differences are found in independent variables, research objects and methods, population and sample research, research periods, measurement tools and research results, as well as sources of foreign theories and journals and books. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 111 KETERAMPILAN WIRAUSAHA UNTUK KEBERHASILAN USAHA Sunan Purwa Aji Universitas Pendidikan Indonesia Hari Mulyadi Universitas Pendidikan Indonesia harimulyadi Bambang Widjajanta Universitas Pendidikan Indonesia bambangwidjajanta ABSTRAK Tujuan - untuk mengetahui gambaran keterampilan wirausaha terhadap keberhasilan usaha. Desain/metodologi/pendekatan - penelitian ini dilakukan pada rentang waktu kurang dari satu tahun, maka desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional method. Penelitian ini menggunakan pendekatan verifikatif dengan metode explanatory survei. Sebanyak 34 responden sebagai sampel menggunakan sampel jenuh. Angket penelitian digunakan sebagai instrument penelitian untuk mengumpulkan data dari responden serta teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Temuan – keterampilan wirausaha berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha. Orisinalitas - perbedaan ditemukan dalam variabel independen, objek dan metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, periode penelitian, alat ukur dan hasil penelitian, serta sumber teori dan jurnal asing dan buku. Kata kunci Keterampilan Wirausaha, Keberhasilan Usaha Tipe artikel Penelitian ABSTRACT Objective - to know the description of entrepreneurial skills to business success. The design / methodology / approach - this study was conducted over a period of less than one year, the research design used was cross sectional method. This research uses verifikatif approach with explanatory survey method. A total of 34 respondents as samples using saturated samples. Questionnaire research is used as a research instrument to collect data from respondents and data analysis techniques used are simple linear regression. Findings - Entrepreneurial skills have a significant effect on business success. Originality - differences are found in independent variables, research objects and methods, population and sample research, research periods, measurement tools and research results, as well as sources of foreign theories and journals and books. Keywords Luxury Brand Perception, Purchase Intention Type of article Research Keywords Entrepreneurial Skills, Business Success Type of article Research PENDAHULUAN Kewirausahaan sebagai suatu kegiatan penting untuk perusahaan, telah diuji menunjukan adanya hubungan positif antara kewirausahaan dan keberhasilan usaha Zulkifli & Rosli, 2013. Tujuan utama dari jalannya bisnis untuk membuat keuntungan, meraih kesuksesan, dan memastikan keberadaannya secara terus menerus. Bisnis yang sukses merupakan salah satu hasil atas aset yang digunakan untuk terus berjalan dengan baik Muhammad Shukri Bakar, 2011. Tingkat kegagalan usaha kecil masih tinggi di seluruh dunia. Karena kewiraswastaan mengarah pada pertumbuhan ekonomi, kita membutuhkan lebih banyak pengusaha sukses untuk menumbuhkan ekonomi dan meminimalisir Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 112 kegagalan usaha Shabir Hyder Robert Lussier, 2016. Keberhasilan usaha yang terjadi di negara Thailand mengalami banyak ketidakpastian yang berujung pada kegagalan, terutama pada usaha kecil dan menengah Chittithaworn, 2011. Di Malaysia UKM mengalami tingkat kegagalan yang tinggi selama lima tahun terakhir Chong, 2012. Di Australia, tingkat kegagalan UKM dilaporkan 23% sementara di Malaysia tingkat kegagalannya sangat tinggi yaitu 60 persen Ahmad, 2009. Penelitian mengenai keberhasilan usaha, telah banyak dilakukan pada industri usaha kecil dan menengah Mandah Chidinma. W. A., 2012, dan juga pada bisnis yang baru dimulai David Smallbone, 2015. Penelitian tentang keberhasilan usaha itu masih penting untuk diteliti karena mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara Shabir Hyder Robert Lussier, 2016. Penelitian tentang keberhasilan usaha pada industri makanan dan minuman juga diteliti oleh Yonk et al 2017. Keberhasilan usaha menjadi bahan perhatian para peneliti seperti yang dilakukan oleh Ahmad Ali Masykuri dan Yoyok Soesatyo 2013 bahwa pengangguran di indonesia masih sangat tinggi hal itu dikarenakan kebehasilan usaha di Indonesia masih kurang terutama pada Usaha Mikro Kecil, dan Menengah UMKM baik itu pengetahuan, modal, dan lain-lain seputar bisnis masih kurang. Keberhasilan usaha biasanya terkait dengan kemampuan pengusaha untuk menciptakan dan mendistribusikan kekayaan, tetapi juga pada diferensiasinya, yang biasanya terkait dengan inovasi Vala, 2017. Penentu utama keberhasilan usaha terletak pada ada atau tidaknya manajemen strategis yang berkaitan dengan pengaturan tujuan organisasi jangka panjang dan pengembangan yang akan mempertahankan UMKM dalam memenuhi tujuan yang ditetapkan Aremu, & Olodo, 2015. Jaringan sosial penciptaan usaha dan pertumbuhan menentukan keberhasilan usaha, dan bahwa jaringan ini bergantung pada kepercayaan antara pengusaha Batsaikhan, 2016, selain itu kemudahan informasi, sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan Hunjra, 2011 Dengan kata lain, keberhasilan usaha sangat penting dalam kelangsungan usaha yang telah dijalankan dan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Penduduk benua Asia memiliki jumlah populasi sekitar 4,4 milyar jiwa, dengan jumlah penduduk sebanyak itu benua Asia menjadi pangsa pasar yang potensial untuk berbagai industri. Namun penduduk Asia kurang meminati industri seni rupa terutama pada seni lukis, hal ini disebabkan karena kurangnya keinginan konsumen untuk membeli atau mengoleksi lukisan Senin, 25 Desember 2017 jam 1321. Sebagaimana penelitian yang diakukan oleh Jamil, Anwar, & Kholiq 2011 bahwa kesenian yang ada sekarang dapat dianggap tidak sesuai dengan obyek dan tujuan dari pembangunan yang sedang dijalankan, sehingga peran pemerintah untuk membesarkan dan melestarikan kesenian pun kurang direalisasikan. Masih minimnya apresiasi masyarakat terhadap pagelaran seni tari, teater, maupun lukis akibat kurangnya pemahaman akan esensi seni itu sendiri Retro H, diakses pada 27 februari 2018 pukul 1932 .Pertumbuhan yang dialami oleh industri lukisan industri lainnya mengalami penurunan yang signifikan tiap tahunnya 2013-2015. Penurunan yang dialami pada industri lainnya sebesar 13,59%. Untuk lebih jelasnya pertumbuhan tiap industri dapat dilihat di tabel berikut. Sumber Laporan Kementrian Perindustrian Republik Indonesia Tahun 2015 Tidak semua komoditas subsektor-subsektor ekraf ada dalam seri data ekspor Indonesia. Selama periode 2010–2016 hanya ada tujuh subsektor ekraf yang komoditasnya diekspor ke luar negeri yaitu film animasi dan video, kriya, kuliner, musik, fashion, penerbitan, dan seni rupa. Berikut adalah data mengenai ekspor ekonomi kreatif menurut subsektor dari tahun 2010-2016 Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 113 Sumber BEKRAF Ekspor ekonomi kreatif 2010-2016 Dokumen PEB dan Non-PEB, diolah Tabel diatas menunjukkan bahwa dibandingkan dengan industri lainnya seperti kriya, kuliner,fashion dan penerbitan terjadinya penurunan yang dialami subsektor seni rupa sangat lah signifikan dari tahun 2012-2016 dengan total nilai ekspor dari US$ menjadi US$ hanya dalamkurun waktu empat tahun berturut-turut. Penelitian yang dilakukan oleh Ina Primiana, dkk 2009 menyatakan bahwa keberhasilan usaha yang terjadi pada UMKM di jawa barat dikarenakan banyaknya hambatan yang terjadi. UMKM masih dihadapi oleh keterbatasan untuk menembus perijinan, permasalahan SDM, pasar, akses permodalan, inovasi, kualitas produk dan minimnya pertimbangan faktor lingkungan dan sosial untuk memasuki pasar ekspor. Dan cara menanggulanginya adalah dengan cara membuat banyak wirausaha di Indonesia untuk menciptakan banyak lapangan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran. Sedangkan menurut Hari Mulyadi, 2010 Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja karyawannya Menurut Henry Faizal Noor 2008 mengemukakan bahwa keberhasilan usaha terdiri dari 5 indikator yaitu 1. Laba, 2. Produktifitas dan efisiensi, 3. Daya saing, 4. Kompetensi dan etika usaha, dan 5. Terbangunnya citra yang baik. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil temuan mengenai 1 memperoleh temuan gambaran keterampilan wirausaha, 2 memperoleh temuan gambaran keberhasilan usaha, KAJIAN PUSTAKA Kewirausahaan merupakan orang-orang yang mempunyai insting semangat, jiwa, nalar, intuisi, dan kompetensi, untuk berbisnis, risk taker pengambilan resiko, berani investasi, berani rugi dalam memperoleh keuntungan gambling dan berani melakukan perubahan dengan cepat dan besar bila memang dibutuhkan untuk menciptakan kemajuan setiap saat. Z. Heflin Frinces, 2011. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar ,kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda create new and different melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang Suryana, 2003. Menurut Guido Corbetta 200418 kewirausahaan adalah tentang mengantisipasi pasar dengan tepat. Jika pengusaha berhasil dalam mengantisipasi pasar, dia akan dapat menghasilkan produk lebih murah dari pada pesaing dan mendapatkan keuntungan dengan menjadi berguna dan bermanfaat bagi pelanggan, maka semakin banyak keuntungan yang akan didapat. Kewirausahaan terutama ditandai oleh ketidakpastian, situasi yang tidak terkendali dan tidak dapat dinilai dalam hal probabilitas. Keuntungan yang diperoleh pengusaha adalah imbalan atas pengambilan risikonya dalam kondisi ketidakpastian. Kewirausahaan adalah kekuatan untuk berinovasi, kohesif, dan berimbang yang dampaknya ekonomi pasar dapat terus berjalan. Keuntungan diperoleh para pengusaha tetapi hal ini tidak dapat dikaitkan dengan nilai sumber daya apapun, namun merupakan imbalan kewaspadaan, karena membuat dugaan yang benar. Kewirausahaan juga memiliki beberapa bagian dimana salahsatunya terdapat karakteristik wirausaha yang terdiri dari karakteristik umum, karakteristik wirausaha sukses, dan karakteristik wirausaha gagal. Beberapa hasil studi telah menunjukkan beberapa sebab bagaimana atau mengapa seorang wirausaha sukses yaitu 1. Kerja keras, 2. Permintaan pasar, 3. Keterampilan wirausaha, 4. Keberuntungan, 5. Keberanian dalam mengambil resiko, 6. Tingginya kebutuhan otonomi, 7. Mandiri, 8. Percaya diri, 9. Tidak mudah menyerah, dan 10. Berambisi. Z. Heflin Frinces, 2011. Nkansah 20111 mengemukakan beberapa teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan untuk menjelaskan bidang kewirausahaan. Teori-teori ini berakar pada ekonomi, psikologi, sosiologi, antropologi, dan manajemen. 1. Economic Entrepreneurship Theories Teori kewirausahaan ekonomi memiliki akar yang dalam pada teori ekonomi klasik dan neoklasik, dan proses pasar Austria AMP. Teori-teori ini mengeksplorasi faktor ekonomi yang meningkatkan perilaku kewirausahaan. a. Teori Klasik Classical Theory Teori klasik memuji kebijakan perdagangan bebas, spesialisasi, dan persaingan Ricardo, 1817 dan Smith, 1776. Teori ini adalah hasil revolusi industri Inggris yang berlangsung pada pertengahan 1700 dan berlangsung sampai tahun 1830. Gerakan klasik tersebut menggambarkan peran pengarah pengusaha dalam konteks produksi dan distribusi Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 114 barang di pasar yang kompetitif Say, 1803. Ahli teori klasik mengartikulasikan tiga mode produksi yaitu tanah, modal, dan tenaga kerja. b. Teori Neoklasik Neo-classical Theory Model neo-klasik muncul dari kritik model klasik dan menunjukkan bahwa fenomena ekonomi dapat diturunkan ke contoh pertukaran murni, mencerminkan rasio optimal, dan terjadi dalam sistem ekonomi yang pada dasarnya ditutup. Sistem ekonomi terdiri dari peserta pertukaran, pertukaran kejadian, dan dampak hasil pertukaran pelaku pasar lainnya. Pentingnya pertukaran ditambah dengan utilitas marjinal yang semakin sedikit menciptakan dorongan bagi kewiraswastaan dalam gerakan neoklasik Murphy, Liao, J & Welsch, 2006. Beberapa kritik diajukan terhadap dugaan neo-klasik. Pertama adalah bahwa permintaan agregat mengabaikan keunikan aktivitas kewirausahaan pada tingkat individu. Kedua, baik nilai tukar maupun nilai tukar mencerminkan nilai inovasi di masa depan. Ketiga, alokasi sumber daya rasional tidak menangkap kompleksitas sistem berbasis pasar. Poin keempat yang diangkat adalah bahwa, kinerja berbasis efisiensi tidak memasukkan inovasi dan keluaran yang tidak seragam. Cara / ujung yang diketahui dan pengetahuan sempurna atau semi-sempurna tidak menggambarkan ketidakpastian. Selain itu, persaingan sempurna tidak memungkinkan inovasi dan aktivitas kewirausahaan. Poin kelima adalah bahwa, tidak mungkin untuk melacak semua input dan output dalam sistem pasar. Akhirnya, aktivitas kewirausahaan dapat merusak tata tertib pada sistem ekonomi. c. Austrian Market Process AMP Pertanyaan yang tidak terjawab dari gerakan neo-klasik ini menghasilkan sebuah gerakan baru yang kemudian dikenal sebagai the Austrian Market Process AMP. AMP, model yang dipengaruhi oleh berkonsentrasi pada tindakan manusia dalam konteks ekonomi pengetahuan. Schumpeter 1934 Menggambarkan kewiraswastaan sebagai pendorong sistem berbasis pasar. Dengan kata lain, fungsi penting suatu perusahaan adalah menciptakan sesuatu yang baru yang menghasilkan proses yang berperan sebagai dorongan bagi gerak ekonomi pasar. Menurut Murphy, Liao, J & Welsch 2006 berpendapat bahwa gerakan tersebut menawarkan logika realitas dinamis. Dalam menjelaskan hal ini, mereka menunjukkan fakta bahwa pengetahuan dikomunikasikan ke seluruh sistem pasar misalnya melalui informasi harga, inovasi terjadi, pengusaha memenuhi kebutuhan pasar, dan perubahan tingkat sistem terjadi. Jika seorang wirausahawan tahu cara membuat barang atau jasa baru, atau mengetahui cara yang lebih baik untuk melakukannya, manfaat bisa didapat melalui pengetahuan ini. Pengusaha memberdayakan pengetahuan ketika mereka yakin akan memperoleh beberapa keuntungan yang ditentukan secara individu. Kerangka neoklasik sebelumnya tidak menjelaskan kegiatan tersebut; Ini diasumsikan persaingan sempurna, membawa asumsi sistem tertutup, menelusuri data fakta yang dapat diamati, dan menyimpulkan asas observasi berbasis observasi. Sebaliknya, AMP menolak anggapan bahwa keadaan berulang, selalu mengarah pada hasil yang sama dalam sistem ekonomi. Sebaliknya, pengusaha pengusaha diberi insentif untuk menggunakan pengetahuan episodik yaitu, mungkin tidak pernah terlihat sebelumnya dan tidak pernah terlihat lagi, untuk menghasilkan nilai. AMP didasarkan pada tiga konseptualisasi utama Kirzner, 1973. Yang pertama adalah pasar arbitrase di mana peluang muncul bagi pelaku pasar tertentu karena orang lain mengabaikan peluang tertentu atau melakukan aktivitas suboptimal. Yang kedua adalah kewaspadaan terhadap peluang menghasilkan keuntungan, yang ditemukan pengusaha dan keuntungan kewirausahaan. Konseptualisasi ketiga, berikut menurut Say 1803 dan Schumpeter 1934, adalah bahwa kepemilikan berbeda dari kewiraswastaan. Dengan kata lain, kewiraswastaan tidak memerlukan kepemilikan sumber daya, sebuah gagasan yang menambahkan konteks pada ketidakpastian dan risiko. Konseptualisasi ini menunjukkan bahwa setiap kesempatan unik dan oleh karena itu aktivitas sebelumnya tidak dapat digunakan untuk memprediksi hasil secara handal. Model AMP bukan tanpa kritik. Kritik pertama adalah bahwa sistem pasar tidak sepenuhnya kompetitif namun dapat melibatkan kerja sama antagonis. Yang kedua adalah monopoli sumber daya dapat menghambat persaingan dan kewirausahaan. Yang ketiga adalah bahwa kecurangan / penipuan dan pajak / kontrol juga berkontribusi terhadap aktivitas sistem pasar. Yang keempat adalah perusahaan swasta dan negara berbeda tapi keduanya bisa berwirausaha dan kelima, kewiraswastaan bisa terjadi dalam situasi sosial non-pasar tanpa persaingan. Kritik terhadap AMP telah memberi dorongan pada penjelasan terakhir dari psikologi, sosiologi, antropologi, dan manajemen. Model AMP bukan tanpa kritik. Kritik pertama adalah bahwa sistem pasar tidak sepenuhnya kompetitif namun dapat melibatkan kerja sama antagonis. Yang kedua adalah monopoli sumber Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 115 daya dapat menghambat persaingan dan kewirausahaan. Yang ketiga adalah bahwa kecurangan / penipuan dan pajak / kontrol juga berkontribusi terhadap aktivitas sistem pasar. Yang keempat adalah perusahaan swasta dan negara berbeda tapi keduanya bisa berwirausaha dan kelima, kewiraswastaan bisa terjadi dalam situasi sosial non-pasar tanpa persaingan.. Kritik terhadap AMP telah memberi dorongan pada penjelasan terakhir dari psikologi, sosiologi, antropologi, dan manajemen 2. Psychological Entrepreneurship Theories Tingkat analisis dalam teori psikologis adalah individu Landstrom, 1998. Teori-teori ini menekankan karakteristik pribadi yang mendefinisikan kewiraswastaan. Sifat kepribadian yang dibutuhkan untuk pencapaian dan lokus kontrol ditinjau dan bukti empiris disajikan untuk tiga karakteristik baru lainnya yang telah ditemukan terkait dengan kecenderungan kewiraswastaan. Ini adalah pengambilan risiko, inovasi, dan toleransi terhadap ambiguitas. Bagi para teoretikus karakteristik ada kualitas lahir tua atau potensi individu yang secara alami membuatnya menjadi pengusaha. Pertanyaan yang jelas atau logis di benak Anda mungkin adalah "Apa ciri khas / kualitas bawaan?" Jawabannya bukanlah jawaban yang lurus karena kita tidak bisa menunjukkan ciri-ciri tertentu. Namun, model ini memberikan beberapa wawasan tentang sifat atau kualitas bawaan ini dengan mengidentifikasi karakteristik yang terkait dengan wirausahawan. Ciri-ciri memberi kita petunjuk atau pemahaman tentang sifat atau potensi bawaan ini. Sebenarnya, menjelaskan sifat kepribadian berarti membuat kesimpulan dari perilaku. Beberapa karakteristik atau perilaku yang terkait dengan wirausahawan adalah bahwa mereka cenderung lebih didorong oleh kesempatan, menunjukkan tingkat kreativitas dan inovasi yang tinggi, dan menunjukkan tingkat keterampilan manajemen dan pengetahuan bisnis yang tinggi. Mereka juga terbukti optimis, mereka melihat cangkir itu setengah penuh dari setengah kosong, tahan emosi dan memiliki energi mental, mereka adalah pekerja keras, menunjukkan komitmen dan ketekunan yang kuat, berkembang pada keinginan kompetitif untuk berprestasi dan menang, cenderung tidak puas dengan status quo dan keinginan perbaikan, pengusaha juga bersifat transformasional, yaitu pembelajar seumur hidup dan menggunakan kegagalan sebagai alat dan batu loncatan. Mereka juga percaya bahwa mereka secara pribadi dapat membuat perbedaan, adalah orang-orang yang memiliki integritas dan terutama visioner. Model trait masih belum didukung oleh bukti penelitian. Satu-satunya cara untuk menjelaskan atau mengklaim bahwa itu ada adalah melihat melalui lensa karakteristik / perilaku seseorang dan menyimpulkan bahwa seseorang memiliki kualitas bawaan untuk menjadi pengusaha. a. Locus of Control Locus of control adalah aspek penting kepribadian. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Julian Rotter di tahun 1950an. Mengacu pada Locus of Control sebagai persepsi individu tentang penyebab utama peristiwa dalam hidupnya Rotter, 1966. Dengan kata lain, orientasi locus of control adalah kepercayaan tentang apakah hasil tindakan kita bergantung pada apa yang kita lakukan orientasi pengendalian internal atau pada kejadian di luar kendali pribadi kita orientasi kontrol eksternal. Dalam konteks ini, kesuksesan pengusaha berasal dari kemampuannya sendiri dan juga dukungan dari luar. Yang pertama disebut sebagai lokus kontrol internal dan yang terakhir disebut sebagai lokus kontrol eksternal. Sementara individu dengan lokus kontrol internal percaya bahwa mereka dapat mengendalikan kejadian hidup, individu dengan lokus kontrol eksternal percaya bahwa kejadian hidup adalah hasil dari faktor eksternal, seperti kebetulan, keberuntungan atau takdir. b. Need for Achievement theory Sementara model sifatnya berfokus pada kualitas bawaan lahir muda dan lokus kontrol terhadap persepsi individu tentang penghargaan dan hukuman dalam hidupnya. Pengusaha didorong oleh kebutuhan untuk mencapainya dan berprestasi. Meskipun tidak ada bukti penelitian untuk mendukung ciri kepribadian, ada bukti hubungan antara motivasi berprestasi dan kewirausahaan Johnson, 1990. Motivasi berprestasi mungkin merupakan satu-satunya faktor personifikasi yang meyakinkan terkait penciptaan usaha baru. Mengambil risiko dan berinovasi, kebutuhan akan prestasi, dan toleransi terhadap ambiguitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kecenderungan kewirausahaan. Namun, locus of control LOC memiliki pengaruh negatif terhadap kecenderungan wirausaha. Lokakarya pengendalian juga ditemukan sangat berkorelasi dengan variabel seperti pengambilan risiko, kebutuhan akan pencapaian, dan toleransi terhadap ambiguitas. Temuan baru-baru ini tentang pengambilan risiko memperkuat studi empiris sebelumnya yang menunjukkan bahwa keengganan untuk mengambil risiko menurun seiring dengan kenaikan kekayaan, Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 116 yaitu aset bersih dan nilai pendapatan masa depan Szpiro, 1986. 3. Sociological Entrepreneurship Theory Teori sosiologis adalah teori kewiraswastaan ketiga yang utama. Perusahaan sosiologis berfokus pada konteks sosial. Dengan kata lain, dalam teori sosiologis tingkat analisis secara tradisional adalah masyarakat Landstrom, 1998. Menurut Reynolds 1991 telah mengidentifikasi empat konteks sosial yang berkaitan dengan peluang kewirausahaan. Yang pertama adalah jaringan sosial. Di sini, fokusnya adalah membangun hubungan sosial dan ikatan yang mempromosikan kepercayaan dan bukan oportunisme. Dengan kata lain, pengusaha seharusnya tidak mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari orang-orang agar sukses. Sebaliknya kesuksesan datang sebagai hasil dari menjaga kepercayaan dengan orang-orang. Yang kedua ia menyebut konteks tahap kehidupan yang melibatkan analisis situasi kehidupan dan karakteristik individu yang telah memutuskan untuk menjadi pengusaha. Pengalaman orang bisa mempengaruhi pemikiran dan tindakan mereka sehingga mereka ingin melakukan sesuatu yang berarti dengan kehidupan mereka. Konteks ketiga adalah identifikasi etnis. Latar belakang sosiologis seseorang adalah salah satu faktor "dorongan" yang menentukan untuk menjadi pengusaha. Misalnya, latar belakang sosial seseorang menentukan seberapa jauh dia bisa pergi. Kelompok marjinal mungkin melanggar semua rintangan dan berusaha meraih kesuksesan, didorong oleh latar belakang mereka yang kurang beruntung untuk membuat hidup lebih baik. Konteks sosial keempat disebut ekologi populasi. Idenya adalah faktor lingkungan memainkan peran penting dalam kelangsungan usaha. Sistem politik, peraturan pemerintah, pelanggan, karyawan dan persaingan adalah beberapa faktor lingkungan yang mungkin berdampak pada kelangsungan usaha baru atau keberhasilan pengusaha. 4. Anthropological Entrepreneurship Theory Teori utama keempat disebut sebagai teori antropologi. Antropologi adalah studi tentang asal mula, perkembangan, kebiasaan, dan kepercayaan suatu komunitas. Dengan kata lain, budaya masyarakat di masyarakat. Teori antropologi mengatakan bahwa bagi seseorang yang berhasil memulai usaha, konteks sosial dan budaya harus diperiksa atau dipertimbangkan. Disini penekanannya adalah pada model kewirausahaan budaya. Model tersebut mengatakan bahwa usaha baru diciptakan oleh pengaruh budaya seseorang. Praktik budaya mengarah pada sikap kewirausahaan seperti inovasi yang juga berujung pada perilaku penciptaan usaha. Kebangsaan individu mempengaruhi sikap dan perilaku dan budaya mencerminkan kompleksitas etnis, sosial, ekonomi, ekologi, dan politik tertentu pada individu. Dengan demikian, lingkungan budaya dapat menghasilkan perbedaan sikap serta perbedaan perilaku kewirausahaan. 5. Opportunity–Based Entrepreneurship Theory Teori berbasis kesempatan ini dilambangkan dengan nama-nama seperti Peter Drucker dan Howard Stevenson. Pendekatan berbasis kesempatan menyediakan kerangka konseptual luas untuk penelitian kewiraswastaan. Lebih lanjut dia mengatakan, "Ini mendefinisikan pengusaha dan kewiraswastaan, pengusaha selalu mencari perubahan, meresponsnya, dan memanfaatkannya sebagai sebuah peluang". Kesempatan membangun pengusaha memiliki lebih banyak mata untuk kemungkinan yang diciptakan karena perubahan daripada masalah. Hal ini didasarkan pada penelitian untuk mengetahui perbedaan antara manajemen kewirausahaan dan pengelolaan administrasi. Dia menyimpulkan bahwa pusat pengelolaan kewirausahaan adalah "mengejar kesempatan tanpa memperhatikan sumber daya yang saat ini dikendalikan". 6. Resource- Based Entrepreneurship Theories Teori kewiraswastaan berbasis sumber daya berpendapat bahwa akses terhadap sumber daya oleh para pendiri merupakan prediktor penting dari kewirausahaan berbasis peluang dan pertumbuhan usaha baru Alvarez & Barney, 2007. Teori ini menekankan pentingnya sumber daya keuangan, sosial dan manusia Aldrich, 2006. Modal keuangan, sosial dan manusia mewakili tiga kelas teori berdasarkan teori kewiraswastaan berbasis sumber daya. a. Financial Capital/Liquidity Theory Penelitian empiris telah menunjukkan bahwa pendirian perusahaan baru lebih umum terjadi ketika orang memiliki akses terhadap modal finansial. Dengan implikasi teori ini menunjukkan bahwa orang dengan modal finansial lebih mampu memperoleh sumber daya untuk mengeksploitasi peluang kewiraswastaan secara efektif, dan membuat perusahaan untuk melakukannya Clausen, 2006. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa garis penelitian yang terkait dengan teori batasan likuiditas pada umumnya bertujuan untuk menentukan apakah akses pendiri terhadap modal ditentukan oleh jumlah modal yang digunakan untuk memulai usaha baru. Menurutnya, ini tidak Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 117 selalu mengesampingkan kemungkinan memulai sebuah firma tanpa banyak modal. Oleh karena itu, akses pendiri ke modal merupakan prediktor penting pertumbuhan usaha baru namun belum tentu penting untuk pendirian usaha baru Lusardi, 2004 Teori ini berpendapat bahwa pengusaha memiliki sumber daya spesifik individu yang memfasilitasi pengakuan peluang baru dan perakitan sumber daya baru untuk perusahaan yang baru muncul Alvarez & Barney, 2007. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang lebih mampu mengenali dan memanfaatkan peluang daripada yang lain karena mereka memiliki akses terhadap informasi dan pengetahuan yang lebih baik. b. Social Capital or Social Network Theory Pengusaha tertanam dalam struktur jaringan sosial yang lebih besar yang merupakan proporsi signifikan dari struktur kesempatan mereka Clausen, 2006. Shane 2003 mengatakan bahwa seorang individu mungkin memiliki kemampuan untuk mengenali bahwa ada peluang kewiraswastaan yang ada, namun mungkin tidak memiliki hubungan sosial untuk mengubah kesempatan menjadi bisnis yang dimulai. Diperkirakan bahwa akses ke jaringan sosial yang lebih besar dapat membantu mengatasi masalah ini. Literatur mengenai teori ini menunjukkan bahwa hubungan sosial yang lebih kuat dengan penyedia sumber daya memfasilitasi perolehan sumber daya dan meningkatkan probabilitas eksploitasi peluang Zimmer, 1986. c. Human Capital Entrepreneurship Theory Yang mendasari teori kewirausahaan modal manusia adalah dua faktor, pendidikan dan pengalaman. Pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan dan pengalaman merupakan sumber yang didistribusikan secara heterogen ke seluruh individu dan pada dasarnya penting untuk memahami perbedaan dalam identifikasi dan eksploitasi peluang. studi empiris menunjukkan bahwa faktor modal manusia secara positif terkait dengan menjadi wirausahawan yang baru lahir meningkatkan pengenalan peluang dan bahkan kesuksesan kewirausahaan Becker, 1975. Karakteristik wirausaha terdiri dari 3 jenis, karakteristik umum, karakteristik wirausaha sukses, karakteristik wirausaha gagal Z. Heflin Frinces, 2011. Keterampilan wirausaha sangat penting, karena konsep keterampilan menyiratkan kemungkinan belajar, dan mengajar. Dalam literatur psikologis tentang kewirausahaan, dan juga beberapa teori oleh ekonom, pengusaha sering digambarkan sebagai individu dengan karakteristik dan fitur yang stabil dan bertahan lama. Penekanannya adalah pada ciri kepribadian Brockhaus, and Horwitz, 1986. Menurut Smilor 1997 dan Kilby 1971 keterampilan kewirausahaan mengacu pada aktivitas, atau pengetahuan praktis, yang dibutuhkan untuk membangun dan menjalankan bisnis dengan sukses. Ini mungkin terdiri dari area keuangan, akuntansi, pemasaran atau produksi. Banyak orang lain ingin membedakan antara keterampilan manajerial dan kewirausahaan. Sebagai contoh, Chen, et al 1998 menulis bahwa banyak kursus sekolah bisnis, "berfokus pada keterampilan manajemen yang teridentifikasi, namun sering mengabaikan keterampilan kewirausahaan seperti inovasi dan pengambilan risiko". Namun penelitian yang dilakukan Timmons 1999, dosen pendidikan kewirausahaan di AS mengatakan "Kewirausahaan adalah cara berpikir, penalaran dan akting yang merupakan kesempatan terobsesi". Kewirausahaan menjadi hal yang sangat penting dan telah diteliti oleh banyak ahli teori karena kontribusi positifnya terhadap kehidupan ekonomi dan sosial. Terdapat dua sudut pandang yang berkembang dalam mendefinisikan kewirausahaan. Pertama disebut sebagai sekolah ekonomi. Pengusaha menciptakan nilai melalui eksplorasi, inovasi, berpikir kreatif dan dengan menemukan produk, layanan, sumber, teknologi dan pasar baru. Memahami kewirausahaan terutama yang berkaitan dengan individu dan proses perilaku Geri, 2013. Keterampilan usaha menjadi suatu perdebatan apakah kewirausahaan bisa dipahami sebagai sesuatu yang bisa diajarkan atau tidak Jarkko Pyysiainen, 2014. Menurut Katz 1991 mengemukakan bahwa kemungkinan besar ada beberapa keterampilan yang bisa diajarkan dan beberapa hal yang tidak bisa diajarkan. Chen, et al 1998 membedakan enam jenis peran atau tugas kewirausahaan yaitu pemasaran, inovasi, manajemen, pengambila resiko dan pengendalian keuangan. Keterampilan diartikan sebagai kemampuan seseorang terhadap suatu hal meliputi tentang kecakapan, sikap, nilai, dan pengertian yang semuanya dipertimbangkan sebagai sesuatu yang penting untuk menunjang keberhasilan didalam penyelesaian tugas Yanto, 2005 dalam Nafuroh, 2013. Keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan untuk memanipulasi dan mengkoordinasi informasi. Keterampilan ini dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni keterampilan fisik dan keterampilan intelektual Sutarna, 2016. Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 118 Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap, mampu, dan cekatan. Menurut Iverson 2001 mengatakan keterampilan membutuhkan pelatihan dan kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang dapat lebih membantu menghasikan sesuatu yang lebih bernilai dengan lebih cepat. Keterampilan usaha hal-hal yang berkaitan untuk menciptakan atau inovasi bisnis, menumbuhkembangkan unit usaha yang sudah berjalan, dan melakukan penyehatan unit usaha yang mengalami krisis Z. Heflin Frinces, 2011. Robbins 2006 mengatakan keterampilan dibagi menjadi 4 kategori, yaitu 1. Basic Literacy Skill, keahlian dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh setiap orang seperti membaca, menulis, berhitung serta mendengarkan. 2. Technical Skill, keahlian secara teknis yang didapat melalui pembelajaran dalam bidang teknik seperti mengoperasikan kompter dan alat digital lainnya. 3. Interpersonal Skill, keahlian setiap orang dalam melakukan komunikasi satu sama lain seperti mendengarkan seseorang, memberi pendapat dan bekerja secara tim. 4. Problem Solving, keahlian seseorang dalam memecahkan masalah dengan menggunakan logika atau perasaanya. Menurut Z. Heflin Frinces 2011 bahwa keterampilan wirausaha terdiri dari 3 hal yaitu keterampilan teknis, keterampilan manajemen bisnis dan keterampilan kewirausahaan personal. Fitriati & Hermiati 2010 mengatakan bahwa keterampilan wirausaha memiliki tiga dimensi yaitu 1. Technical Skill, 2. Business Management Skill, 3. Personal Entrepreneurial Skills. Keberhasilan usaha didorong oleh orientasi kewirausahaan Covin, 1991, keberhasilan usaha biasanya merupakan hasil dari cara berbisnis dan kerjasama. Kerjasama antar perusahaan, konsultasi, pengukuran kinerja, dan fleksibilitas dapat memainkan peran penting dalam kesuksesan bisnis. Kerjasama antar perusahaan memberikan kontribusi positif untuk mendapatkan legitimasi organisasi dan untuk mengembangkan reputasi pasar yang diinginkan. Kerjasama juga memungkinkan perusahaan kecil untuk memperbaiki posisi strategisnya, fokus pada bisnis intinya, memasuki pasar internasional, mengurangi biaya transaksi, mempelajari keterampilan baru, dan mengatasi perubahan teknologi yang cepat Chittithaworn, 2011. Keberhasilan usaha adalah kemampuan bisnis untuk mencapai tujuannya. Ini adalah pencapaian bisnis berkaitan dengan tujuan bisnisnya Muhammad Shukri Bakar, 2011. Menurut Henry Faizal Noor 2008 juga mengemukakan bahwa keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya. Suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan orang melakukan bisnis. Keberhasilan usaha adalah kemampuan perusahaan untuk menciptakan dan mendistribusikan kekayaan, tetapi juga pada diferensiasinya, yang biasanya terkait dengan inovasi Ketchen, Ireland, & Snow, 2007. Menurut Purnama 2010 keberhasilan usaha pada industri kecil di pengaruhi oleh berbagai faktor. Keberhasilan usaha pada perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha. Keberhasilan usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti kinerja keuangan dan image perusahaan. Menurut Ina Primiana, dkk 2009 mengemukakan bahwa, keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi. Menurut Algifari 2003 mengatakan bahwa, keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis. Henry Faizal Noor 2008 Mengemukakan bahwa keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis. Sedangkan Dwi Riyanti 2003 Mengemukakan bahwa keberhasilan usaha didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan organisasi. Fry Stoner 1998 menyatakan sejumlah indikator keberhasilan untuk memasukkan kinerja keuangan, kebutuhan dan nilai pelanggan, kualitas produk dan layanan, inovasi dan kreativitas, dan komitmen karyawan. Dwi Riyanti 2003 Mengemukakan bahwa dimensi dalam mengukur keberhasilan usaha, yaitu 1. Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal, 2. Jumlah produksi, 3. Jumlah pelanggan, 4. Perluasan Usaha, 5. Perluasan daerah pemasaran, 6. Perbaikan saran fisik, dan 7. Pendapatan usaha. Selain itu Henry Faizal Noor 2008 Mengemukakan bahwa dimensi dalam mengukur keberhasilan usaha, yaitu 1. Laba, 2. Produktivitas dan Efisiensi, 3. Daya Saing, 4. Kompetensi dan Etika Usaha, 5. Terbangunnya Citra Yang Baik. Penelitian yang dilakukan oleh Hunjra 2011, mengatakan bahwa keberhasilan usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sumber daya keuangan, strategi pemasaran, sumber daya tekhnologi, dukungan pemerintah, kemudahan mengakses Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 119 informasi, perencanaan bisnis, dan keterampilan wirausaha. Meurut Chukwujioke 2013 mengemukakan bahwa keberhasilan usaha akan berhasil dengan memiliki keterampilan dalam perencanaan dan penganggaran untuk strategi pemasaran yang menyediakan berbagai produk menarik, bertindak cepat mendeteksi perubahan lingkungan, menilai masalah penjualan sebagai cara mempertahankan hubungan dengan pelanggan, fokus pada kualitas produk sehingga dapat meraih pangsa pasar dan menarik serta mempertahankan karyawan yang kompeten METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis pengaruh keterampilan wirausaha terhadap keberhasilan usaha. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu keterampilan wirausaha dengan dimensinya yaitu keterampilan teknis, keterampilan manajemen bisnis, dan keterampilan kewirausahaan personal. Serta variabel terikat yaitu keberhasilan usaha dimensinya mencakup laba, produktifitas dan efisiensi, daya saing, kompetensi dan etika usaha, serta terbangunnya citra yang baik. Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif Menurut Sugiyono 2011 mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independent tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu dengan variabel yang lain. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengatasi fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriftif ini mempunya maksud untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai keterampilan wirausaha dan keberhasilan usaha pada industri lukisan di Jelekong, Kabupaten Bandung. Berdasarkan jenis penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. HASIL DAN PEMBAHASAN Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu keterampilan wirausaha sedangkan untuk variabel terikatnya adalah keberhasilan usaha. Untuk menguji ada tidaknya pengaruh bebas terhadap variabel terikat, dilakukan dengan pengujian regresi sederhana. Sumber Hasil Pengolahan Data 2018 Berdasarkan Gambar dimensi Keterampilan Wirausaha yang skor totalnya tertinggi adalah Keterampilan Wirausaha Personal dengan perolehan skor sebanyak 379 atau 53,1% sementara dimensi yang skor totalnya terendah adalah Keterampilan Manajemen Bisnis dengan perolehan skor sebanyak 1063 atau 49,6%. Perolehan skor berdasarkan hasil perolehan data pada variabel keterampilan wirausaha secara keseluruhan adalah 2176, apabila di Persentasekan kedalam skor ideal maka diperoleh Persentase sebesar 50,8% yang berarti responden menyatakan Keterampilan Wirausaha pada Industri Lukisan di Jelekong, Kabupaten Bandung dalam kategori Cukup Rendah. Sementara skor ideal keterampilan wirausaha adalah 4284 untuk 18 item pernyataan. Skor Ideal untuk dimensi Keterampilan Wirausahaan dengan jumlah 18 pernyataan adalah 4284, sementara perolehan skor berdasarkan hasil pengolahan data dari variabel keterampilan wirausaha adalah 2176 atau 50,8% dan skor tersebut secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut Sumber Hasil Pengolahan Data 2018 Berdasarkan dari hasil penelitian dari penyebaran angket kepada 34 responden dapat diketahui bahwa keterampilan wirausaha pada industri lukisan di Jelekong, Kabupaten Bandung mencapai skor 2176 dari skor ideal atau jumlah maksimal, perolehan nilai responden tersebut terletak pada tingkat Cukup Rendah yaitu interval 1661,2 sampai 2185,8. Skor tertinggi berdasarkan hasil jawaban responden terdapat pada dimensi Keterampilan Kewirausahaan Personal dengan perolehan skor 379 atau sebesar 53,1% dari skor ideal. Sementara skor terendah berdasarkan hasil jawaban responden terdapat pada dimensi Keterampilan Manajemen Bisnis dengan perolehan skor 1063 atau sebesar 49,6% yang terletak pada indikator Akunting dengan pernyataan Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 120 “Kemampuan dalam pencatatan keuangan akunting dalam setiap transaksi”. Sumber Hasil Pengolahan Data 2018 Berdasarkan Gambar dimensi Keterampilan Wirausaha yang skor totalnya tertinggi adalah Kompetensi dan Etika Usaha dengan perolehan skor sebanyak 1269 atau 53,3% sementara dimensi yang skor totalnya terendah adalah Produktivitas dan Efisiensi dengan perolehan skor sebanyak 231 atau 48,6%. Perolehan skor berdasarkan hasil perolehan data pada variabel Keberhasilan Usaha secara keseluruhan adalah 2341, apabila di Persentasekan kedalam skor ideal maka diperoleh Persentase sebesar 51,8% yang berarti responden menyatakan Keberhasilan Usaha pada Industri Lukisan di Jelekong, Kabupaten Bandung dalam kategori Sedang. Sementara skor ideal Keberhasilan Usaha adalah 4522 untuk 19 item pernyataan. Skor Ideal untuk dimensi Keberhasilan Usaha dengan jumlah 19 pernyataan adalah 4522, sementara perolehan skor berdasarkan hasil pengolahan data dari variabel keberhasilan usaha adalah 2341 atau 51,8% dan skor tersebut secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut Sumber Hasil Pengolahan Data 2018 Berdasarkan dari hasil penelitian dari penyebaran angket kepada 34 responden dapat diketahui bahwa keberhasilan usaha pada industri lukisan di Jelekong, Kabupaten Bandung mencapai skor 2341 dari skor ideal atau jumlah maksimal sebesar 4522, perolehan nilai responden tersebut terletak pada tingkat Sedang yaitu interval 2307,1 sampai 2860,8. Skor tertinggi berdasarkan hasil jawaban responden terdapat pada dimensi Kompetensi dan Etika Usaha dengan perolehan skor 1269 dari 2380 atau sebesar 53,1% 379 atau sebesar 53,1% dari skor ideal. Sementara skor terendah berdasarkan hasil jawaban responden terdapat pada dimensi Terbangunnya Citra Yang Baik dengan perolehan skor 233 dari 476 atau sebesar 49,0% dari skor ideal yang terletak pada indikator trust external dengan pernyataan “Kemampuan dalam menekan komplain/keluhan pelanggan” KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana dapat diambil kesimpulan yaitu, hasil penelitian menyatakan bahwa keterampilan wirausaha berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti berikutnya dalam melakukan penelitian mengenai keterampilan wirausaha serta keberhasilan usaha dengan menggunakan indikator yang berbeda dari sumber teori yang lebih beragam, dan terhadap objek yang berbeda, karena masih banyaknya keterbatasan dalam penelitian ini, khususnya yang berkaitan dengan metode penelitian dan teknik pengumpulan data. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, N. H. 2009. Dissecting Behaviours Associated with Business Failure A Qualitative Study of SME Owners in Malaysia and Australia. Journal of Business, 59, 98–104. Ali, A., Soesatyo, Y., Ekonomi, P. P., Ekonomi, J. P., Ekonomi, F., & Surabaya, U. N. Analisis Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Kecil Menengah UKM Pada Pengrajin Songkok di Gresik. Aremu, M. A., Aremu, M. A., & Olodo, H. B. 2015. Impact of Strategic Management on the Performance of Small and Medium Scale. Journal of Sustainable Development in Africa, 171, 113–126. Batsaikhan, M. 2016. Trust, Trustworthiness, and Business Success Lab and Field Findings From Entrepreneurs. Journal of Economic and Entrepreneurship, 1, 1–13. Chen, Greene, and Crick, A. 1998. Does entrepreneurial self-efficacy distinguish entrepreneurs from managers ? Journal of Business Venturing, 134, 295–316. Chittithaworn, C. 2011. Factors Affecting Business Success of Small & Medium Enterprises SMEs in Thailand. Asian Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 121 Social Science, 75, 180–190. Chong, W. Y. 2012. Critical Success Factors for Small and Medium Enterprises Perceptions of Entrepreneurs in Urban Malaysia. Journal of Busieness and Policy Research, 74, 204–215. Chukwujioke, K. 2013. The Relative Contribution of Management Skills to Entrepreneurial Success A Survey of Small and Medium Enterprises SMEs in the Trade Sector, 71, 8–16. Covin, J. & S. D. 1991. A Conceptual Model Of Entrepreneurship As Firm Behaviour. Entrepreneurship Theory and Practice, 161, 7–25. David Smallbone. 2015. Success and Failure in New Business Start-ups. Journal of Business, 82, 34–47. Fitriati, R., & Hermiati, T. 2015. Entrepreneurial Skills and Characteristics Analysis on the Graduates of the Department of Administrative Sciences, FISIP Universitas Indonesia. Jurnal Ilmu Administrasi Dan Organisasi Journal of Administrative ScienceS & Organization, 173, 262–275. Geri, S. 2013. Relationship between Entrepreneurial Skills and Tendencies A Research on Physical Education Students. International Journal of Business and Social Science, 45, 179–185. Guido Corbetta, Morton Huse, D. R. 2004. Crossroads Of Entepreneurship. Springer Science + Business Media, Inc Vol. 1. New York Kluwer Academic. Hunjra, A. I. 2011. Determinants of business success of small and medium enterprises. International Journal of Business and Social Science, 220, 274–280. Retrieved from Iverson. 2001. Physician Communication Skills Results of a Survey of General/Family Practitioners in Newfoundland. Medical Education Online Http// 1–11. Jamil, M. M., Anwar, K., & Kholiq, A. 2011. LUNTURNYA KESENIAN TRADISIONAL. Research Report, 5Ii, 41–51. Katz, J. 1991. The institution and infrastructure of entrepreneurship. Entrepreneurship Theory and Practice, 85–102. Ketchen, D. J., Ireland, R. D., & Snow, C. C. 2007. Strategic entrepreneurship, collaborative innovation, and wealth creation. Strategic Entrepreneurship Journal, 271–395. Mandah Chidinma. W. A. 2012. Failure of small scale businessin Nigeria causes and solutions a case study of selected firms in enugu state. Journal of Management, 11, 1–102. Mulyadi, H. 2010. Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Galamedia Bandung Perkasa. Manajerial, 917, 97–111. Nafuroh, S. 2013. PELATIHAN TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PADA PT . TIRTA INVESTAMA SURABAYA, 360–369. Nkansah. 2011. Entrepreneurship theories and Empirical research A Summary Review of the Literature. European Journal Of Business and Management, 36, 1–9. Purnama, C. & S. 2010. Motivasi dan Kemampuan Usaha Dalam Meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil Studi Pada Industri Kecil Sepatu Di Jawa Timur. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 12, 177–184. Pyysiainen, J. 2014. Developing the entrepreneurial skills of farmers some myths explored. Int J Logistics Management, 121, 21–39. Robbins. 2006. Unraveling the differential effects of motivational and skills, social, and self-management measures from traditional predictors of college outcomes. Journal of Educational Psychology, 983, 598–616. Shabir Hyder Robert Lussier. 2016. Why Businesses Succeed or Fail A Study on Small Businesses in Pakis. Journal of Entrepreneurship in Emerging Economies, 81. Sukri, M. B. 2012. Determinants of Business Success, 3November, 37–42. Sutarna, N. 2016. PENERAPAN METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PETA PADA SISWA SEKOLAH DASAR, 16April, 34–43. Vala, L. 2017. Innovation Management Processes and Routines for Business Success and Value Creation. Journal of Management, 55, 471–481. Yonk, R. M., Harris, K., Martin, R. C., Anderson, Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 122 B., Yonk, R. M., Harris, K., … Harris, K. 2017. Exploring the case of The White Moustache Entrepreneurship and regulatory capture in the milk products industry, 41–59. Zulkifli, R., & Rosli, M. 2013. Entrepreneurial Orientation and Business Success of Malay Entrepreneurs Religiosity as Moderator. 310, 264–275. Retrieved from ... The provision of knowledge gained through the process of education and experience will provide provision and opportunity in identifying and exploiting every opportunity or business opportunity that exists. Empirically, human capital factors have a significant influence in increasing the ability to identify opportunities and support one's success in entrepreneurship Backer, 1975;in Aji et al, 2018. ...... Entrepreneurial skills are very important because skills are an indication of whether a person can learn or teach. Then Smilor, 19970;Kilby, 1971;in Aji et al, 2018 stated that entrepreneurial skills refer to activities, or knowledge of a practical nature, needed to build and run a business successfully. Many people then try to separate between managerial and entrepreneurial skills including Chen, et al.1998, seeing that many institutions and business management schools are more focused on teaching about identified management skills, but often forget that entrepreneurial skills are also closely related to innovation and courage in taking risks. ...... Business skills are related to the ability to create innovation, develop businesses that are already running, then handle businesses that are in a time of crisis, Frinces, 2011. Correspondingly Robbins, 2006;in Aji, et al 2018 states that skills are classified into four 4 categories, namely 1 basic Literacy Skills basic skills that must be possessed related to entrepreneurship; 2. Technical Skills skills in copying things that are technical; Interpersonal Skills skills related to a person's ability to communicate with others and listen; and 4 Problem Solving skills in solving problems using basic knowledge, techniques and interpersonal possessed ...Muhammad AliNurji NurjiThe purpose of this study was to examine the effect of interests, attitudes, and knowledge on the entrepreneurial skills of Hamzanwadi University students. The analysis technique used in this research is Structural Equation Modeling SEM analysis, using a saturated sample, that is, the number of population is equal to the number of samples. The results of this study indicate that the interest variable has no significant effect on entrepreneurship skills seen from the observation t value t-table and the knowledge variable has a significant effect on entrepreneurial skills as seen from the observation t value of t-table Menurut Chukwujioke 2013 dalam Aji et al., 2018 mengemukakan bahwa keberhasilan usaha akan berhasil dengan memiliki keterampilan dalam bidang perencanaan dan penganggaran untuk strategi pemasaran yang menyediakan berbagai produk menarik, bertindak cepat mendeteksi perubahan lingkungan, menilai masalah penjualan sebagai cara mempertahankan hubungan dengan pelanggan, fokus pada kualitas produk sehingga dapat meraih pangsa pasar dan menarik serta mempertahankan karyawan yang kompeten. ...Muhammad Fahmi Ma'arifRatih Pratiwi Andi HaryonoThis study used qualitative research methods using interviews and documentation. The informants in this interview are MSME actors, employees, and customers. Data processing is carried out using the balanced scorecard BSC method, which uses four perspectives financial, customer, internal business, and growth mindsets, and learning as a measurement of MSME performance. The results of this study indicate that the MSME actors have a high entrepreneurial orientation marked by the implementation of entrepreneurial orientation indicators. In terms of product diversification, it has also diversified its products and produced eight new products within five years. Still, it could have been more optimal due to the constraints of the quality of human resources, tools or machines, and marketing strategies that need attention. This study also found the inhibiting factors for the development of MSMEs, including aspects of capital, aspects of human resources, aspects of production and equipment, aspects of governance and institutions, and aspects of product competitors, the factor of the Covid-19 pandemic. And the supporting factors for the development of MSMEs include easy access to raw materials, guidance and assistance for the Department of Trade and Industry and SMEs in Demak Regency, product quality that can compete, unique values, originality, and authenticity of products. Then the results of the study also found the potential development in the SMEs, including the prospect of developing innovation and product diversification, increasing the brand image of the SMEs as souvenirs typical of Demak, and expanding market share. Meanwhile, the results Ballance Scorecard measurement showed that six from a total of 9 instruments had 66% performance final calculation achievement in the excellent category. Keywords Entrepreneur Orientation, Product Diversification, Work Performance, SMES Performance, Balance Scorecard Abstrak Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data menggunkana metode wawancara dan dokumentasi. Narasumber dalam wawancara ini merupakan pelaku UMKM, karyawan, dan pelanggan. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan metode ballance scorecard BSC. Merupakan metode yang menggunakan 4 perspektif meliputi perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal dan pertumbuhan serta pembelajaran sebagai pengukuran kinerja UMKM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM Shahah ini memiliki orientasi kewirausahaan yang tinggi yang ditandai dengan telah di terapkanya indikator-indikator orientasi kewirausahaan. Dalam hal diversifikasi produk juga telah melakukan diversifikasi produk dan menghasilkan 8 produk baru dalam kurun waktu 5 tahun namun kurang optimal karena terkendala kualitas SDM, alat atau mesin dan strategi pemasaran yang kurang diperhatikan. Hasil penelitian ini juga menemukan faktor penghambat perkembangan UMKM Shahah meliputi aspek permodalan, aspek sumber daya manusia, aspek produksi dan equimpent, aspek tata kelola dan kelembagaan, aspek kompetitor produk, faktor adanya pandemi covid-19. Dan faktor Pendukung Perkembangan UMKM Shahah meliputi kemudahan akses bahan Baku, Pembinaan Dan Pendampingan dari Dindagkop dan UMKM Kabupaten Demak, kualitas produk yang mampu bersaing, nilai keunikan, originalitas dan autentik produk. kemudian hasil penelitian juga menemukan potensi yang bisa dikembangkan dalam UMKM Shahah meliputi prosepek pengembangan inovasi dan difersivikasi produk, naiknya brand image UMKM Shahah sebagai oleh-oleh khas demak dan perluasan pangsa pasar. Sedangkan untuk pengukuran BSC ditemukan hasil dari pengukuran Ballance Scorecard yang menunjukan bahwa dari total 9 instrumen, 6 diantara tercapai dengan perhitungan akhir persentase pencapaiannya kinerjanya sebesar 66% dan tergolong dalam kategori baik. Kata kunci Orientasi Kewirausahaan, Diversifikasi Produk, Keberhasilan Usaha, Kinerja UMKM, Balance Scorecard... Many factors affected performance of small and medium enterprises, both internal and external factors Bouazza, Ardjouman, Abada, 2015. With reference to previous studies that the overall performance of small and medium-sized businesses is influenced by internal factors consisting of several variables, including skills Widjajanta, 2018;Wijaya, Yadewani, Karim, 2022, experience Murtadlo and Hanan, 2018;Ardiana and Brahmayanti, 2010a, ability Da Costa and Xiong ying, 2021, knowledge Authority, 2018; Ardiana and Brahmayanti, 2010a, innovation, religiosity Irfani et al. 2016;Sefnedi, Yadewani, 2022 and several other factors. Entrepreneurial competence which is also referred to as human capital is strengthened by the Manpower Act Number 13 of 2003 concerning Employment 1 10 which according to the definition, entrepreneurial competence is indeed an individual's work ability that includes aspects of knowledge, skills, and work abilities in accordance with specified criteria. ... Dorris YadewaniReni WijayaWahyu Indah MursaliniAlmasdi AlmasdiThis study examined the mediating effect of innovation on the relationship between skills, experience and performance of SMEs. The population in this study were all SMEs in the culinary sector which were fostered by the Pariaman City Government which accounted for 27 businesses. The sampling technique uses a non-probability approach, namely purposive sampling In order to test hypotheses, this study performs multiple and hierarchical regression analyses. SPSS version 25 is used to process the data. The results of analysis displayed that skills, experience and innovation positively affected the performance of SMEs. In addtion, the variables of skills and experience were found to have positive effect on innovation. Morever, innovation was proven to mediate the relationship between skills, experience and performance of SMEs. Keywords skills, experience, innovation, performance of SMEs... The results of this study are expected to be considered for the Malang City Government in preparing superior products to create a conducive climate, especially for producers of tempe chips. Aji et al. 2018 suggested that entrepreneurial skills refer to the activities, or practical knowledge, needed to build and run a business successfully. Meanwhile, Handriani 2011 explained that entrepreneurial skills are related to the ability to change something into something better, and thus an entrepreneur transforms something into something better. ...Aldino Reza PratamaMoeljadi Moeljadi Ainur RofiqThis study aims to analyze the effect of entrepreneurial skills on competitiveness. This study also analyzes the effect of entrepreneurial skills on innovation ability. This study also analyzes the effect of innovation ability on competitiveness. Finally, this study also analyzes and examines the mediating role of innovation ability on the effect of entrepreneurial skills on competitiveness. The sampling technique in this study used purposive sampling with a sample of 110 SMEs entrepreneurs' tempe chips and data collection using a questionnaire. The data analysis technique used in this study is Partial Least Squares. The study results conclude that entrepreneurial skills positively and significantly affect competitiveness. Entrepreneurial skills have a positive and significant effect on innovation ability. The ability to innovate has a positive and significant impact on competitiveness. Finally, it was found that innovation ability mediates the effect of entrepreneurial skills on competitiveness. Further researchers are advised to add other variables affecting competitiveness, such as entrepreneurial and market orientation.... Not to be missed is also the company's goal of running its main business to make a profit, achieve success, and fructify the existence of the company. The company that is successful in conducting its business is one of the results of the assets used to continue to run well Aji et al., 2018. PT. ... Wiwik HandayaniSyahda Elma RabihahPurpose The purpose of this research is to identify and manage risks in the procurement of goods and services at PT. Pertamina EP Asset 4. The procurement process is an important thing that might affect the business processes of a company, therefore risk management is required to avoid obstacles and problems in a company. Design/methodology/approach This study uses House of Risk method, where the risks are identified through mapping the procurement process of goods and services. Employing a descriptive approach with mixture of qualitative and quantitative, through questionnaires and interviews as well as data processing from the HOR method using Microsoft excel. Findings The findings in this study contain mitigation action strategies sorted by implementation where appropriate to the needs and resources of the company so that the identified risks can be prevented as much as possible. Research Limitation/implication in this study, the method used ignores the dependency between risk events in fact dependency can occur. It is expected that in the study of the continued can be taken into account. Practical Implication Risk is inevitable but can be minimized, identifying risks with risk management is periodically needed to initiate changes in procurement that can pose other risks. Originality/Value In this study identified several mitigation recommendations that are sorted from the difficulty level of implications so that companies can reduce the incidence of risks in procurement by providing a new outlook in accordance with the characteristics of Ulya ZikriNoer ZainoraSuccess in entrepreneurship has a goal to build competitive advantage and must have a clear direction and do not hesitate to start a business from a new direction to be able to initiate major changes, in order to obtain high income and be able to survive in the long term. The purpose of this study was to determine the effect of entrepreneurial motivation and competitive advantage on business success at fashion stores in the Blok B market, Langsa City. This study uses primary data sourced from research questionnaires with a sample of 50 respondents. The quantitative descriptive data analysis method uses multiple linear regression equations, t test, F test and the coefficient of determination R2 test. The results showed that entrepreneurial motivation and competitive advantage have a positive effect on business success in fashion stores in the Blok B market, Langsa City, which is known from the multiple linear regression equation Y = + + The results of the t test show that entrepreneurial motivation has a significant effect on business success. Competitive advantage has a significant effect on business success. Then the results of the F test, simultaneously entrepreneurial motivation and competitive advantage have a significant effect on business success. The results of the coefficient of determination R2 showed that entrepreneurial motivation and competitive advantage were able to explain the dependent variable of business RahmanPenelitian ini merupakan studi tentang pengembangan usaha bisnis dalam membangun kemandirian Pesantren. Pokok permasalahannya adalah pengembangan usaha bisnis dalam membangun kemandirian Pesantren pada unit usaha Pondok Pesantren. Tujuan penelitian ini untuk menjawab permasalahan bagaimana strategi pengembangan usaha bisnis di Pondok Pesantren, dan bagaimana membangun kemandirian Pondok Pesantren di Pesantren As’adiyah ini merupakan penelitian lapangan, jenis penelitian kualitatif melalui pendekatan ekonomi syariah, pendekatan ekonomi mikro, dan pendekatan manajemen bisnis. Jenis data yang digunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan data secara menyeluruh lalu memilah data yang relevan dengan penelitian kemudian menyajikan data dan melakukan verifikasi dan penelitian menunjukkan bahwa, pertama strategi pengembangan usaha bisnis pada unit usaha Pondok Pesantren As’adiyah yaitu; yaitu Kantin Putera Kampus II, Koperasi, Bait al-māl Wa at-Tamwil BMT, Air Berkah, Pabrik Daur Ulang Sampah Plastik, Perkebunan Kelapa Sawit, dan usaha tanah wakaf bahwa memiliki strategi yang baik dalam mengembangkan usahanya yang tidak terlepas dari konsep manajemen bisnis syariah. Kedua, upaya membangun unit usaha Pondok Pesantren As’adiyah merupakan program pengembangan kemandirian Pesantren yang dapat mendorong Pesantren sebagai penggerak utama dalam ekosistem rantai nilai halal. Namun tidak dipungkiri sedikit banyaknya pasti memiliki kendala dalam pengembangan unit usaha Pondok Pesantren disebabkan SDM yang belum dapat maksimal serta ikhlas dalam mengabdikan diri di Pondok Pesantren As’ Jiter Nurda Muhammad Iqbal FasaSoeharto SoehartoEconomically, socially and politically not only big countries but almost all countries in the world. Indonesia is one of the affected countries, especially from an economic perspective. Indonesia, which is dominated by Micro, Small and Medium Enterprises MSMEs, needs special attention to these sectors because the contribution of MSMEs to the national economy is quite large. This journal aims to analyze the impact of the COVID-19 pandemic on the existence of MSMEs in Indonesia and how solutions can help MSMEs survive in the COVID-19 pandemic situationp>Penelitian ini dilakukan di usaha Ternak Lebah Madu Di Desa Gadu Kec. Gunungwungkal Kab. Pati Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis rahasia kesuksesan manis legitnya madu peternak lebah di Desa Gadu Kec. Gunungwungkal Kab. Pati Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus, dengan pengumpulan datanya menggunakan Teknik wawancara mendalam, observasi langsung dan dokumentasi. Untuk menguji kredibilitas data digunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data. Sumber data penelitian dalam wawancara mendalam adalah partisipan yang memiliki posisi atau kewenangan pada obyek penelitian yaitu sebanyak 5 lima partisipan yang merupakan para peternak lebah yang sekaligus pemilik usaha madu di Desa Gadu Kec. Gunungwungkal Kab. Pati Jawa Tengah. Dari hasil penelitian ini faktor-faktor yang menjadi rahasia kesuksesan usaha madu di Desa Gadu karena adanya strategi yang digunakan para peternak lebah di Desa Gadu, di antaranya strategi untuk meningkatkan produksi madu dengan kualitas yang lebih baik, strategi pengembangan ternak lebah serta strategi untuk tetap bertahan di ternak lebah madu ini yang membuat usaha madu di Desa Gadu Kec. Gunungwungkal Kab. Pati Jawa Tengah menjadi sesuk. Kata kunci Kesuksesan usaha, Strategi Meningkatkan Produksi, Strategi Pengembangan, Strategi Bertahan.
1 Disiplin Wirausaha. Memahami perlunya disiplin wirausaha yang mengembangkan rasa tanggung jawab dalam wirausaha. Meskipun sebagian besar pengusaha berpendidikan baik tetapi mereka tidak memiliki disiplin yang diperlukan untuk memulai bisnis. Bisnis adalah disiplin dan berfungsi untuk mencapai tujuannya. Setiap bisnis memiliki tujuannya.
Jiwa wirausaha adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki sesorang untuk kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan, jiwa kewirausahaan ditanamkan sejak seseorang mulai sadar bahwa uang itu penting dan seseorang tersebut memeliki keterampilan atau sesuatu hal seperti barang atau jasa yang bisa dijual, sesorang akan belajar untuk lebih mandiri, berfikir kritis, dan maju apabila ditanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini, kerena dia akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil dari keterampilan ataupun hasil pembelajaran yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan sebuah karya yang dapat dijual, entah itu makanan, pakaian, jasa, atau barang-barang of Contents Show Pengetahuan Tentang KewirausahaanSelf Starter dan KomitmenKapasitas DiriBerani Mengambil TindakanPercaya DiriKecerdasan dalam WirausahaKreativitasKesabaran dan KegigihanPemasaran yang EfektifVideo yang berhubungan Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi merupakan kader pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban masyarakat dari bangsa itu sendiri. Tentu kita tidak ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan keculasan merajalela di negeri ini. Itu sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur penting dalam dunia kewirausahaan sekaligus dalam kehidupan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam motivasi dan proaktivitas. . Para wirausaha adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya. Tunjukan sikap mental yang positif terhadap pekerjaan wirausahawan, karena sikap inilah yang akan ikut menentukan keberhasilan wirausahawan. Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang-orang lain sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan”. Berusaha membangkitkan suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro. Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya pengusaha. Mereka “tampil beda”. Laksana Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan. Yang perlu dimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi para manajer saja. Setiap orang perlu manajemen apapun status dan jabatan orang tersebut. Bahkan ibu rumah tanggapun perlu manajemen untuk mengelola uang dapur dan belanjaannya. Tata laksana merupakan metode atau serangkaian cara dan prosedur. Gunanya jelas, yaitu untuk menghasilkan efektifitas dan efisiensi setiap pekerjaan, agar mendapatkan hasil yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya. Lapisan terluar dari struktur prioritas kewirausahaan adalah ketrampilan. Banyak pihak berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang akan bisa diharapkan menjadi seorang entrepreneur yang berhasil. Pendapat ini sebenarnya tidaklah terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan, misalnya seorang penjahit dengan ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki sebuah perusahaan pakaian jadi yang cukup besar. Namun demikian, kalau wirausahawan mau meneliti lebih jauh, ternyata keberhasilan-keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh ketrampilan semata, melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Leadership yang bersangkutan yang menuntun dan membawanya ke jenjang sukses. Dari pembahasan jurnal ini terlihat bahwa perencanaan usaha, wawasan para peserta bertambah. Peserta lebih memahami tujuan dan manfaat menyusun perencanaan usaha serta pentingnya membuat perencanaan usaha sebagai langkah awal dalam berwirausaha. Mau menjadi wirausahawan atau seorang entrepreneur ternyata butuh berbagai perencanaan matang. Ada faktor keberhasilan wirausaha yang harus diketahui oleh Anda. Faktor keberhasilan wirausaha tidak terbatas hanya pada modal uang saja karena wirausaha merupakan dunia yang dinamis sehingga dibutuhkan adaptasi, inovasi, dan tentunya memiliki sikap wirausaha untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha. Tak sedikit pengusaha yang mengalami kerugian dan menemui kegagalan hanya kerna bermodalkan uang saja. Dengan uang berlimpah dianggap bisa membuat usaha berjalan maju dan sukses. Padahal, faktor keberhasilan wirausaha tidak hanya ditekankan pada modal uang saja. Pengetahuan Tentang Kewirausahaan Aspek pertama dalam faktor keberhasilan wirausaha tentunya pengetahuan atau wawasan di pengusaha tentang wirausaha. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha atau wiraswasta adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi atau pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Dengan pengertian di atas, wirausaha artinya harus memiliki pengetahuan aktivitas bisnis seperti menghitung kas, alokasi modal, hingga strategi pemasaran. Akan lebih baik jika pengusaha secara spesifik mengetahui pengetahuan ini di bidang bisnis yang sedang dijalani. Jika memang tidak memiliki faktor keberhasilan wirausaha yang pertama ini, Anda atau para pengusaha bisanya bisa bekerja sama dengan orang-orang yang andal dalam berbisnis atau membuat perencanaan. Setelah memiliki pengetahuannya, Anda perlu menerapkannya ke dalam bisnis yang dijalani. Keterampilan wirausaha Anda bisa berkembang seiring menjalankan bisnis dengan pengetahuan yang dimiliki. Self Starter dan Komitmen Menjadi seorang pengusaha dibutuhkan karakter yang proaktif, penuh semangat, dan bisa memulai sesuatu sendiri. Jiwa perintis ini menjadi bagian penting untuk Anda bisa sukses memulai usaha. Setelah memulai usaha, faktor keberhasilan wirausaha yang dibutuhkan selanjutnya adalah komitmen untuk mampu bertahan di dunia bisnis. Butuh waktu untuk mengembangkan usaha, sehingga komitmen untuk berjuang dan terus berupaya hingga mencapai kesuksesan sangat dibutuhkan. Kapasitas Diri Bila Anda ingin berwirausaha, pilihlah yang tidak jauh dari skil dan talenta yang Anda miliki. Jangan terlalu mudah terbawa dan fokus pada sesuatu yang sedang tren dibicarakan. Faktor keberhasilan wirausaha akan ditentukan oleh kapasitas Anda pada usaha yang Anda jalani. Jangan sampai Anda hanya sekadar mengikuti tren tanpa memahami bidang yang Anda jalani. Pilihlah bidang usaha yang sesuai atau tidak jauh dari skil dan kompetensi Anda. Berani Mengambil Tindakan Setelah memiliki pengetahuan, faktor keberhasilan wirausaha selanjutnya adalah bernai mengambil tindakan. Anda harus mengambil tindakan dan tidak membiarkan bisnis Anda hanya berkutat dalam konsep saja. Faktor keberhasilan wirausaha selanjutnya adalah bernai mengambil risiko. Setelah mengambil tindakan, Anda pun harus berani mengambil risiko dari kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di dalam bisnis Anda ke depan. Mungkin bisnis yang Anda jalani merupakan sesuatu yang baru dan belum diketahui banyak orang. Namun, ketika Anda tetap berani mengambil risiko dan menjalankan bisnis Anda sesuai konsep yang telah ditentukan, bisnis Anda bisa saja dikenal luas oleh masyarakat. Percaya Diri Kepercayaan diri menjadi faktor keberhasilan wirausaha selanjutnya. Faktor ini sangat dibutuhkan karena Anda akan membangun dan menjalankan bisnis dari awal. Kepercayaan akan diri sendiri bisa mendorong Anda untuk terus mencoba dan menghadapi masalah-masalah yang datang. Kecerdasan dalam Wirausaha Di tengah perjalanan bisnis yang sedang Anda geluti, pasti akan terdapat hambatan atau masalah yang menjegal. Oleh karena faktor keberhasilan wirausaha selanjutnya adalah kecerdasan Anda dalam berwirausaha. Anda harus bisa menghadapi kendala-kendala yang muncul sehingga membutuhkan kecerdasan dalam memecahkan masalah dan mencari solusi serta mengambil keputusan bisnis. Kreativitas Kecerdasan dalam berwirausaha akan sangat terbantu jika Anda memiliki kreativitas. Selain untuk memecahkan masalah, kreativitas dibutuhkan sebagai modal menghadapi persaingan usaha. Hal ini menjadi faktor keberhasilan wirausaha yang vital karena Anda harus bisa berinovasi untuk mencapai kesuksesan. Kreativitas diperlukan untuk menjadi berbeda dengan kompetitor. Menjadi beda dan unik sangat berpotensi membuat bisnis yang Anda miliki berkembang. Kerja Tim Faktor keberhasilan wirausaha tidak hanya ditentukan oleh sang pemilik saja, tetapi juga seluruh pihak yang terlibat dalam bisnis. Termasuk diantaranya karyawan hingga rekan bisnis. Sebagai pemilik usaha, Anda harus bisa menciptakan ekosistem yang positif dengan mengedepankan kerja sama tim. Besar atau kecil bisnis yang dimiliki tidak menjadi masalah karena kerja sama tim akan membantu bisnis Anda berkembang. Kesabaran dan Kegigihan Kesabaran dan kegigihan menjadi faktor keberhasilan wirausaha selanjutnya. Anda dituntut untuk bisa bersabar menghadapi berbagai masalah yang muncul di kemudian hari. Selain itu, sabar dibutuhkan untuk menghadapi konsumen, klien, bahkan untuk hal-hal finansial seperti pengeluaran. Kegigihan punya wujud serupa kesabaran dalam berwirausaha. Anda harus bisa menghadapi segala macam kondisi yang terjadi seperti bisnis yang tengah sepi, belum menemui keuntungan signifikan dan sederet hal lain. Kegigihan akan membuat Anda kuat dalam menghadapi berbagai masalah tersebut dan tidak mudah menyerah. Karena kesuksesan yang diraih pasti beriringan dengan sederet masalah. Kegigihan juga diperlukan dalam mengembangkan usaha, berpikir kreatif, dan bekerja lebih keras. Koneksi Dalam dunia profesional dan bisnis, koneksi menjadi hal yang sangat penting dan krusial. Bahkan faktor keberhasilan wirausaha ini bisa disebut sebagai penentu kemajuan usaha Anda. Koneksi dengan sesama pengusaha atau klien, hingga sahabat sangat memberi manfaat untuk bisnis. Dengan memiliki banyak koneksi, Anda punya potensi besar untuk mengembangkan usaha. Pemasaran yang Efektif Pemasaran yang baik dan efektif juga mempengaruhi keberhasilan wirausaha. Dibutuhkan teknik marketing yang kuat dan menarik untuk menjangkau pasar yang Anda inginkan. Oleh karena itu pastikan teknik pemasaran sudah Anda kuasai saat memulai bisnis. Atau jika tidak, Anda harus memiliki tenaga pemasaran yang handal untuk memasarkan dan mempromosikan bisnis Anda. Memulai wirausaha memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan beberapa faktor keberhasilan wirausaha untuk mengembangkan usaha Anda. Namun, ada sejumlah contoh pebisnis di Indonesia yang sudah menuai kesuksesan. Antara lain Hendy Setiono yang mendirikan Kebab Baba Rafi, ada pula Achmad Zaky yang merupakan salah satu pendiri dari marketplace BukaLapak. Kedua sosok tersebut tentunya mengalami berbagai masalah sebelum menuai kesuksesan seperti sekarang. Mulai dari mengatasi masalah dan berinovasi, hingga pantang menyerah mengembangkan bisnis mereka. Jika Anda sudah memantapkan hati dan niat untuk memulai wirausaha, kini saatnya Anda memilih jenis pembiayaan untuk bisnis Anda di CIMB Niaga. Ada berbagai jenis pembiayaan yang disediakan CIMB Niaga untuk meningkatkan usaha dengan pembiayaan produktif. Anda bisa memilih berbagai penawaran seperti Pembiayaan Modal Kerja yang merupakan fasilitas pembiayaan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan modal kerja jangka pendek Anda. Keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari Pembiayaan Modal Kerja antara lain membantu dalam mengatur arus kas yang lebih baik dan mempermudah Anda dalam menata usahakan transaksi rutin atau harian. Ada pula Pembiayaan Supply Chain yang merupakan solusi finansial terbaik untuk mata rantai bisnis Anda dari hulu ke hilir. Manfaat yang bisa Anda dapatkan dari penawaran ini adalah membantu pengelolaan arus kas dan likuiditas serta dapat meningkatkan kapasitas produksi dan perluasan usaha Anda. CIMB Niaga juga menyediakan berbagai jenis tabungan untuk mendukung para wirausahawan seperti Tabungan Usaha yang memiliki bunga tinggi hingga setara deposito, bebas transfer via counter cabang, OCTO Clicks, dan OCTO Mobile, bebas pick up service untuk melakukan setor tunai tanpa datang ke kantor cabang! Semua jenis penawaran pembiayaan dari CIMB Niaga memiliki persyaratan dan proses yang mudah serta cepat untuk mendukung bisnis Anda berkembang. Temukan info lengkap mengenai jenis pembiayaan dari CIMB Niaga terbaik untuk Anda di sini.
Keterampilanmenjual sebenarnya tidak terbatas bagi orang yang bekerja terkait sales dan marketing. Semua orang, apapun fungsinya, sehari-hari perlu mempengaruhi orang lain, baik untuk melakukan sesuatu atau menyetujui sesuatu. Bagian akuntansi perlu mempengaruhi orang dari divisi lain untuk mengirimkan data secara tepat waktu, bagian safety
- Kewirausahaan merupakan perilaku dan kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai jual. Kewirausahaan disebut juga entrepreneirship yang sangat erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian. Dalam buku Kewirausahaan 2018 karya Mohammad Maskan dan kawan-kawan, Kewirausahaan merupakan jiwa dari seseorang yang diekspresikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif untuk melakukan suatu bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan keuntungan dalam waktu sekejap. Tapi sebuah ilmu, seni, keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang dipakai untuk mempertahankan hidup. Baca juga Program Kewirausahaan, Pemerintah Prioritaskan Perempuan Desa dan Korban Kekerasan Kewirausahaan pada dasarnya merupakan jiwa dari seseorang yang diekspresikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif dan inovasi untuk melakukan suatu kegiatan. Adapun orang yang memiliki jiwa tersebut tentu saja dapat melakukan kegiatan kewirausahaan atau menjadi pelaku kewirausahaan atau lebih dikenal dengan sebutan wirausaha entrepreneur. Sebaliknya yang tidak memiliki jiwa tersebut tentu tidak bisa disebut sebagai wirausaha meskipun melakukan kegiatan bisnis. Kemampuan yang diperlukan Jika ingin memiliki seorang wirausaha, pastinya harus memiliki beberapa kemampuan. Kemampuan tersebut sangat penting dan diperlukan untuk seorang wirausahaan dalam menjalankan usahanya. Baca juga Lahirkan Wirausaha Baru di Indonesia, Kemenkop Siapkan Beragam Program
| ክ пене | У օнαքоζօ ሆρещኒճо | Զጸж осእգибра |
|---|
| О ղ | Ετучωб ጺкυ ерևկ | Οዝаνεκ епра |
| Гիֆиг ዊնυщятሡδ еቼав | Ուпеպխш ሉυժոри βяጄоз | Ուнኟ ս դавсիγէкри |
| ԵՒктοվесна խ ሧυպሄжաф | Եሖеሐу ዛезеφուወ | Еξθжоնοբа ሺиዲеν юዦωжуղу |
| Едятувጰթ уχυձ | ፗτθእосв ζ կеռипυሌаվ | Сл пиχևձևгоւ еρо |
| Хዤլиፂαгጻру էσուኗочеց ծεչеነизву | ፓюፓυ ለձиցθ еբ | Обοቤεтխ кοнулዤስոሖፐ |
Adaberbagai macam keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha untuk mencapai kesuksesannya. Beberapa keterampilan yang harus dimiliki, antara lain Suryana, 2001: 65: 1 Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko. 2 Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah. 3 Keterampilan dalam memimpin dan
Dalam setiap usaha, akan ada posisi tenaga penjual atau biasa disebut dengan sales. Jika Anda sales, maka keuntungan yang tinggi tentu akan Anda dapatkan ketika Anda memiliki kinerja optimal. Seorang sales perlu memahami dan memiliki selling skill yang mumpuni. Selling skill merupakan kemampuan seseorang dalam menjual produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Selling skills dapat menentukan bagaimana Anda dalam menjual produk. Selling skills tidak hanya sekedar menjual, tetapi bagaimana kemampuan Anda dalam menjelaskan logika, benefit, dan meyakinkan orang lain bahwa ide Anda masuk akal. Inti Selling Skills Adalah KomunikasiMengajarkan Anda Banyak HalDokumentasi Webinar AkeyodiaVIDEO VLOG COACH EDWINProgram KamiApa Masalah Anda? Inti Selling Skills Adalah Komunikasi Penjualan adalah bidang pekerjaan yang beragam, memiliki beberapa kriteria target, dan membutuhkan beberapa keterampilan. Selain keterampilan menjual, Anda perlu memiliki keterampilan interpersonal dan komunikasi. Ketika melakukan penjualan, otomatis Anda berkomunikasi dengan klien, pelanggan, reseler, vendor, dan lainnya. Anda akan berkomunikasi dengan pelanggan, klien, dan vendor potensial pada situasi-situasi tersebut. Untuk itu, dapat dikatakan bahwa kemampuan komunikasi merupakan hal penting dalam bisnis dan karir. Karena begitu perlunya peningkatan kemampuan selling skills, tidak sedikit perusahaan yang rela menyediakan program tersendiri untuk para salesnya. Bisnis owner berharap dengan adanya pelatihan atau training terkait peningkatan selling skills, sales mereka akhirnya memiliki beberapa kemampuan. Antara lain 1. Mahir Bernegosiasi Negosiasi ada disemua pekerjaan, jadi apapun pekerjaannya, Anda harus belajar bagaimana menjadi pendengar yang baik. Tidak hanya mendengarkan saja, tetapi perlu juga kemampuan mengevaluasi hasil, mengevaluasi masalah, memecahkan masalah, dan menghasilkan kesepakatan tanpa menimbulkan masalah baru. 2. Sikap Membumi Seorang sales senior tahu bahwa selling adalah gabungan dari sebuah seni komunikasi dan ilmu pengetahuan. Mereka akan dapat membumi, berbaur, dan menyentuh kebutuhan calon pelanggan hingga akhirnya mereka setuju dan mengikuti apa yang sales inginkan. 3. Meningkatkan Ketekunan dan Kedisiplinan Seorang sales pasti pernah mendengarkan penolakan, namun seiring berjalannya waktu penolakan tersebut akan menjadi sebuah tantangan. Tantangan di sini akan membentuk seorang sales menjadi lebih tekun dan berusaha untuk mencari cara untuk memecahkan tantangan tersebut. Ketekunan itu juga akan membentuk kedisiplinan dalam diri, dan ketika penolakan berubah menjadi penerimaan, maka akan membangun kepercayaan diri dalam diri para sales. Mengajarkan Anda Banyak Hal Bekerja sebagai sales tentu mengajarkan banyak hal, terutama tentang bagaimana Anda melangkah maju dengan penuh keyakinan di bawah tekanan. Selling skills setiap karyawan pasti berbeda, sebab mereka dipengaruhi oleh kemampuan dan pengalaman yang berbeda pula. Namun secara umum, cara untuk meningkatkan selling skills adalah dengan -. Memahami Target Konsumen Untuk melakukan promosi, Anda perlu menentukan target konsumen. Sebagai contoh, ketika target Anda remaja, maka informasi tentang kesukaan mereka perlu Anda dapatkan agar dalam melakukan promosi lebih tepat. -. Menganalisis Daya Beli Konsumen Ketika sudah menentukan target, Anda perlu melihat bagaimana daya beli mereka. Anda dapat menganalisis bagaimana kemampuan mereka dalam membeli produk serupa. Selain melakukan analisis daya beli, Anda perlu melakukan analisis lingkungan konsumen. Anda perlu menganalisis target Anda berada pada kebudayaan dan gaya hidup yang seperti apa. -. Tokoh Sukses Ada juga orang yang suka belajar dari kisah sukses orang lain. Motivasi dari seorang sales handal juga dapat meningkatkan selling skills seseorang. Dari kisah sukses orang tersebut, Anda dapat belajar bagaimana mencapai kesuksesan dengan cara mereka. -. Terus Belajar Ketika Anda melakukan penawaran dan selalu ditolak, buat persepsi bahwa penolakan tersebut tentu bukan tanpa alasan. Bisa jadi Anda belum menggali sisi emosional mereka, bisa jadi memang mereka belum membutuhkan apa yang Anda tawarkan, atau bisa jadi mereka belum memahami apa yang Anda jelaskan. Setiap penawaran pasti ada penolakan, Anda dapat belajar dari penolakan tersebut. Dokumentasi Webinar Akeyodia Berikut adalah dokumentasi-dokumentasi kegiatan webinar Akeyodia dengan komunitas. Berikut adalah webinar yang bersama Komunitas Tangan Di Atas TDA Medan dengan tema “The Power of Present Taklukkan Hari Ini untuk Sukses dalam Bisnis dan Kehidupan” yang dilaksanakan pada Senin, 18 Oktober 2021 pukul WIB. Ketika komunitas Anda ingin bekerja sama melaksanakan webinar CSR, Anda dapat menghubungi nomor 08112652244 /08112652210. VIDEO VLOG COACH EDWIN Jangan lewatkan menonton video dari Coach Edwin tentang Life, Spiritual dan Bisnis. Tekan tombol berikut pada video dibawah untuk memilih judul Vlog yang Anda ingin lihat. Program Kami Jika Anda membutuhkan pembicara terkait motivasi, konsultasi berbagai masalah kehidupan / bisnis, Coach untuk menangani masalah yang Anda hadapi, silahkan konsultasikan kepada kami melalui whatsApp sekarang juga.
Terdapat8 indikator keberhasilan yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu: Peluang pasar yang baik. Keunggulan persaingan. Kualitas barang/jasa. Inovasi yang berproses. Dasar budaya perusahaan. Menghargai pelanggan dan pegawai. Manajemen yang berkualitas. Dukungan modal yang kuat.
melaksanakan pekerjaan atau kegiatan Basrowi, 2011 29. Kewirausahaan adalah penggabungan dari dua konsep yaitu pengetahuan dan pengalaman. Jika seorang wirausaha hanya mengandalkan pengetahuan saja, usaha tersebut tidak akan maksimal tanpa diikuti dengan keterampilan dalam berwirausaha. Sebaliknya, jika seorang wirausaha hanya mengandalkan keterampilan berwirausaha saja tanpa mementingkan pengetahuan berwirausaha, usaha yang dilakukan kurang maksimal karena pengetahuan dapat dijadikan sumber informasi untuk menjalankan suatu usaha. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan adalah kecakapan atau kemampuan dalam menggunakan akal dan ide kreativitas untuk mengerjakan sesuatu guna mencapai hasil tertentu. Keterampilan yang dimaksud dalam hal ini adalah keterampilan berwirausaha. Dapat juga ditarik kesimpulan bahwa keterampilan berwirausaha adalah kemampuan dalam menggunakan ide kreativitas untuk mengerjakan, membuat, atau mengubah sesuatu menjadi bermakna dalam bidang wirausaha untuk mencapai hasil yang telah ditentukan. Keterampilan berwirausaha disini bukan hanya sekedar keterampilan dalam memproduksi dan menjual barang saja, melainkan juga keterampilan dalam mengelola usaha. b. Keterampilan yang Harus Dimiliki Wirausaha Menjadi seorang wirausaha yang sukses tidak hanya bermodalkan pengetahuan tentang kewirausahaan saja. Seorang wirausaha yang sukses disamping memiliki pengetahuan dan informasi yang cukup juga harus memiliki kemauan, niat, dan movitasi. Hal tersebut juga masih belum cukup, harus dilengkapi dengan keterampilan. Ada berbagai macam keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha untuk mencapai kesuksesannya. Beberapa keterampilan yang harus dimiliki, antara lain Suryana, 2001 65 1 Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko. 2 Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah. 3 Keterampilan dalam memimpin dan mengelola. 4 Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi. 5 Keterampilan teknik usaha yang dilakukan. Sejalan dengan hal tersebut, keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, antara lain Wasty Soemanto, 1999 63-77 1 Keterampilan berpikir kreatif Seorang wirausaha harus memiliki jiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan didukung dengan cara-cara berfikir yang kreatif. Pemikiran kreatif didukung oleh dua hal, yaitu pengerahan daya imajinasi dan proses berfikir ilmiah. 2 Keterampilan dalam pembuatan keputusan Keputusan merupakan suatu hasil penilaian. Keputusan juga merupakan hasil pemilihan alternatif-alternatif, orang yang kreatif dapat mengambil keputusan tidak dimulai dari fakta-fakta tetapi mengambil keputusan bertolak dari pendapat. 3 Keterampilan dalam kepemimpinan Kepemimpinan adalah kualitas tingkah laku seseorang mempengaruhi tingkah laku orang lain atau kelompok orang sehingga mereka bergerak ke arah tercapainya tujuan bersama. Seorang wirausaha yang hendak kerja sama dengan orang lain hendaknya memiliki keterampilan kepemimpinan. 4 Keterampilan manajerial Beberapa keterampilan manajerial yang diperlukan oleh seorang wirausaha, antara lain a Seorang wirausaha harus terampil dalam perencanaan. b Seorang wirausaha harus terampil dalam pengorganisasian. c Seorang wirausaha harus dapat memberikan dorongan dan motivasi kerja kepada orang-orang yang diajak kerja sama. d Seorang wirausaha harus mengkoordinir pelaksanaan tugas dan pekerjaan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam pelaksanaan tugas. e Seorang wirausaha hendaknya mengadakan pengawasan pelaksanaan kerja. f Seorang wirausaha hendaknya mampu mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan dan prestasi yang sudah dicapai pelaksana pekerjaan. 5 Keterampilan dalam bergaul antar manusia human relationship Seorang wirausaha hendaknya membiasakan diri bergaul dengan orang lain di kehidupan sehari-hari agar mengenal pribadi orang lain. Hendaknya menghormati kepentingan orang lain, menghargai pendapat orang lain, memberikan pelayanan yang baik kepada orang lain dan menjaga penampilan dan perkataan diri. Keterampilan dan kemampuan yang telah dijelaskan di atas harus dimiliki agar menjadi wirausaha yang sukses. Selanjutnya, Hendro 2011 167-168 mengklasifikasikan keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha menjadi keterampilan dasar dan keterampilan khusus. Keterampilan dasar itu sendiri terdiri atas keterampilan dalam memimpin, keterampilan memotivasi tim dan membangun tim yang kuat team buiding, keterampilan mengorganisasi tim, keterampilan mengatasi konflik, keterampilan berkomunikasi, keterampilan merencanakan strategi usaha, dan keterampilan mengatasi kesulitan menjadi peluang. Keterampilan khusus meliputi keterampilan menjual selling skill, keterampilan teknis untuk produksi, keterampilan mengoperasikan komputer dan teknologi informasi, serta keterampilan menyusun konsep. Masih banyak lagi keterampilan yang khususnya harus dimiliki oleh wirausahawan untuk sukses. Keterampilan tersebut tentunya tidak harus dimiliki seorang wirausaha dalam waktu yang bersamaan, keterampilan tersebut akan dimiliki seorang wirausaha secara bertahap seiring dengan pengalaman yang dimiliki saat berwirausaha. Penjelasan mengenai keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki seorang wirausaha di atas pada dasarnya memiliki makna dan inti yang sama. Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses harus memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan, selain itu juga seorang wirausaha harus memadukan dua konsep tersebut, yaitu antara pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan usahanya. Bekal keterampilan yang perlu dimiliki oleh seseorang wirausaha meliputi keterampilan dalam berpikir kreatif dan inovatif, keterampilan dalam pembuatan keputusan, keterampilan dalam memimpin, keterampilan manajerial, dan keterampilan bergaul antar manusia, keterampilan dalam mengelola konflik, serta keterampilan khusus yang berupa keterampilan menjual, produksi, dan mengoperasikan komputer atau teknologi informasi. Keterampilan- keterampilan tersebut yang akan digunakan sebagai indikator untuk mengukur keterampilan berwirausaha. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berwirausaha
Dalamwirausaha keterampilan menjual merupakan bagian dari keterampilan e. teknis. 14. Keterampilan wirausaha dalam merancang suatu rencana, menyusun konsep, dan visi serta misi agar memiliki arah yang jelas, disebut keterampilan b. konseptual. 15. Bila anda membuka usaha restoran , maka membutuhkan keterampilan yang bersifat teknis, yaitu
Penjualan adalah industri yang kejam dan dibutuhkan mereka yang dipersenjatai dengan keterampilan penjualan yang paling penting untuk tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan. Strategi intinya bergantung pada kekuatan tenaga penjualan Anda dalam berkolaborasi dengan klien untuk mendorong hasil yang diinginkan. Sebagai manajer penjualan, Anda bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tim Anda siap untuk kesuksesan nyata. Ini akan terlihat berbeda untuk setiap tenaga sebabnya mengapa Anda perlu memprioritaskan keterampilan penjualan yang penting ini sebagai bagian dari pelatihan reguler mereka, karena permintaan pelanggan dan pasar terus berkembang. Memiliki praktik terbaik dan pesan utama yang diperkuat ke tim Anda, termasuk tenaga penjualan Anda yang berpengalaman, sangat penting dalam memastikan bahwa mereka menyeluruh di seluruh proses penjualan. Pertahankan tim Anda dengan 10 keterampilan penjualan paling penting1. Pengetahuan ProdukPengetahuan produk yang mendalam dan luas adalah dasar dari promosi penjualan yang efektif. Keterampilan inti ini membekali tenaga penjualan Anda dengan jawaban yang tepat saat pelanggan mengajukan pertanyaan tentang produk atau layanan tertentu, serta dengan solusi yang tepat saat mengembangkan promosi. Ini adalah keterampilan yang penting untuk dikembangkan sebelum proses penjualan dapat penjualan mungkin memiliki karisma, keterampilan komunikasi yang kuat, dan keterampilan organisasi, tetapi tanpa pengetahuan inti tentang suatu produk atau layanan, segala sesuatunya akan sia-sia. Jika seorang tenaga penjual tidak memiliki pengetahuan produk yang cukup, maka tidak ada yang perlu dibicarakan – tidak ada yang bisa dijual kepada prospek. Akibatnya, seluruh proses penjualan akan gagal. Di sinilah penguasaan produk atau layanan yang ditawarkan menghemat keterampilan ini di antara tim Anda dengan membuat kursus pelatihan produk yang berfokus pada proses, fitur, dan konsep penting bisnis Anda. Anda juga dapat menilai lebih lanjut kesenjangan pengetahuan tim Anda dan memperkuat pesan utama melalui check-in, survei, atau kuis cepat menggunakan alat pembuat Ketajaman BisnisKetajaman bisnis tidak hanya bagi para pemimpin bisnis tetapi juga merupakan keterampilan penting bagi tenaga penjualan untuk memberikan solusi ideal kepada pelanggan. Keterampilan penting ini menunjukkan bahwa tenaga penjualan Anda memahami cara kerja bisnis dan dapat membentuk strategi penjualan mereka sehingga selaras dengan poin kesulitan penjual bukan hanya pemasok komoditas yang menjual berdasarkan harga. Mereka juga merupakan penasihat tepercaya yang memberikan saran dan solusi yang tepat untuk masalah klien sambil mempertimbangkan konteks industri pelanggan mereka dan departemen yang terlibat dalam keputusan pembelian. Ini sangat penting dalam mempertahankan hubungan yang kuat dan didorong oleh nilai dengan klien dan memungkinkan tenaga penjualan Anda menjaga percakapan tetap relevan dan berwawasan ketajaman bisnis dan pengetahuan situasional, tenaga penjualan Anda tidak akan efektif pada tahap awal proses penjualan. Misalnya, seorang penjual yang menjual teknologi Artificial Intelligence AI ke perusahaan bank harus memiliki pemahaman tentang bisnis dan memiliki latar belakang industri. Dengan cara ini, tenaga penjual dapat menentukan tujuan perusahaan bank dengan lebih baik dan menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat bermanfaat bagi bisnis dan industri mereka. Ketajaman bisnis adalah keterampilan yang jarang dilatih tetapi dapat membantu tenaga penjualan Anda memenangkan membantu tim Anda memahami ketajaman bisnis dengan cepat, buat kursus online untuk tim Anda yang akan mencakup industri utama dari target bisnis Anda, faktor yang mendorong industri tersebut, serta berbagai departemen, sistem, dan proses yang akan membantu tim Anda memahami klien Anda bisnis lebih Prospek StrategisSebagai tenaga penjualan – kita semua tahu cara mencari calon pelanggan. Namun, sangat penting untuk mengembangkan pendekatan yang efektif dan strategis dalam mengidentifikasi prospek yang paling sesuai dengan profil pelanggan ideal Anda dan mengetahui dengan tepat apa yang menjadi target sehingga mereka merasa seolah-olah tenaga penjualan Anda memahami masalah mereka sehari-hari. Meskipun sama pentingnya untuk memelihara pelanggan yang sudah ada, secara strategis membawa prospek baru yang berharga ke dalam bisnis akan membantu membangun jalur penjualan Anda dan pada akhirnya akan menghasilkan tingkat pendapatan yang satu cara terbaik untuk menemukan calon pelanggan secara strategis adalah dengan meminta referensi dari koneksi yang ada dan menentukan bisnis yang paling menguntungkan dari produk atau layanan Anda. Ini adalah cara sederhana untuk mendapatkan bukti sosial dan mengurangi waktu mengejar prospek yang tidak tertarik, karena pelanggan Anda telah membantu Anda memenuhi pelanggan Anda memilih untuk tidak memberi Anda rujukan, untuk alasan apa pun, tenaga penjualan Anda dapat membuat studi kasus, laporan tren industri, testimonial, atau webinar yang kemudian dapat mereka minta untuk dibagikan kepada klien mereka dengan jaringan afiliasi mereka. Dengan cara ini, klien Anda sudah membangun kredibilitas Anda tanpa langsung merujuk. Dan pelanggan yang relevan dari jaringan mereka akan menghubungi Anda untuk masalah yang memandu tim Anda dalam menyempurnakan proses pencarian calon pelanggan mereka dan mengembangkan pencarian calon pembeli strategis, Anda dapat memanfaatkan platform pembelajaran mikro gratis dan membuat kursus yang akan membahas teknik pencarian calon pembeli melalui kursus yang menarik dan Mendengarkan AktifMendengarkan secara aktif adalah memberikan perhatian penuh pada masalah, poin rasa sakit, dan ide calon pelanggan tanpa interupsi sebelum menanggapi dengan serius. Dengan cara ini, masalah dan kebutuhan prospek Anda didengar dan dipahami dengan jelas. Dan, sebagai hasilnya, tenaga penjualan Anda dapat menindaklanjuti pertanyaan yang relevan, memandu percakapan dengan lebih baik, dan mengidentifikasi solusi secara efektif dan dalam upaya menawarkan penawaran hebat dengan terlalu banyak ide atau solusi, tenaga penjualan bisa terlihat agresif dan berlebihan. Tidak peduli seberapa gigih seorang penjual dapat mengomunikasikan fitur produk atau manfaat layanan, itu tidak akan berhasil jika prospek tidak merasa didengar. Kuncinya adalah secara aktif mendengarkan prospek untuk membangun rasa koneksi dan kepercayaan yang lebih secara aktif dalam penjualan membutuhkan disiplin. Perkuat keterampilan ini dalam tim Anda dengan kursus yang tepat untuk memastikan bahwa proses penjualan bergerak ke arah yang kursus5. Keterampilan Paling Penting Dalam Penjualan 5 – EmpatiEmpati memungkinkan tenaga penjualan Anda untuk mendengarkan isyarat verbal dan non-verbal, serta memiliki pemahaman yang mendalam tentang perasaan dan emosi klien. Ini adalah keterampilan penting yang memungkinkan tenaga penjualan untuk sepenuhnya memahami poin rasa sakit, ketakutan, dan kekhawatiran pelanggan – bahkan jika itu mungkin tidak dikatakan secara eksplisit. Dan sebagai hasilnya, tenaga penjualan mampu menciptakan hubungan emosional dan membangun hubungan jangka panjang dengan tidak akan membeli dari seseorang yang tidak mempertimbangkan perasaan dan pendapat mereka. Ketika seorang pelanggan berbagi rasa frustrasi mereka, seorang penjual yang hebat tidak hanya bersimpati tetapi juga sangat memahami emosi dan pandangan yang mendasari di balik titik-titik rasa sakit mereka. Mereka menghargai apa yang sebenarnya dipikirkan atau dirasakan calon pelanggan sebelum menanggapi dengan ide atau solusi yang bijaksana yang mempertimbangkan sudut pandang mereka dengan cermat. Hal ini tentunya akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembeli secara dengan kesalahpahaman umum, empati bukanlah keterampilan tetap tetapi dapat dipelajari. Kembangkan dan perkuat keterampilan ini di antara tim Anda dengan membuat kursus online yang menguraikan pentingnya empati, bagaimana mengembangkan keterampilan ini, dan bagaimana hal itu akan memengaruhi komisi perwakilan penjualan Anda. Atau, Anda dapat melihat kursus online gratis untuk diterapkan ke tim kursus6. Membangun HubunganMembangun hubungan adalah ketika seorang wiraniaga menemukan minat timbal balik yang tidak terkait bisnis dengan pelanggan untuk membangun hubungan daripada langsung membicarakan detail produk atau layanan. Tujuan membangun hubungan hanyalah untuk membangun kepercayaan dengan pelanggan Anda. Meskipun berbicara dengan pelanggan tentang topik yang tidak terkait dengan pekerjaan mungkin tampak seperti latihan yang tidak berarti, Survei Status Penjualan 2017 oleh LinkedIn mengatakan bahwa kepercayaan pada tenaga penjual adalah faktor penyumbang dalam keputusan pembelian membangun hubungan berguna selama pertemuan dengan pelanggan di mana tenaga penjualan tahu apa yang penting bagi pelanggan pada tingkat praktis dan emosional. Ketika berhasil, memiliki hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka juga berarti bahwa mereka akan datang kepada mereka untuk meminta nasihat tentang masalah tertentu, sebagai lawan berkonsultasi dengan pesaing. Ini akan membuat hubungan lebih tulus dan membantu wiraniaga membangun kredibilitas. Begitu ada koneksi pada tingkat manusia, hubungan baik dan kepercayaan akan semakin meningkat. Dan akhirnya, percakapan akan diangkat menjadi hubungan tim Anda dalam membangun hubungan dengan menguraikan teknik dan pendekatan membangun hubungan. Untuk meningkatkan retensi pengetahuan dan membuat kursus lebih menarik, Anda dapat melibatkan tim melalui forum diskusi jarak jauh yang memungkinkan mereka untuk saling berbagi praktik terbaik yang mereka peroleh dari skenario dengan klien Komunikasi yang EfektifTenaga penjualan menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berkomunikasi tidak hanya dengan pelanggan tetapi juga dengan tim internal. Komunikasi yang efektif – baik tertulis maupun lisan – adalah keterampilan dasar yang dibutuhkan tenaga penjualan Anda untuk membujuk pelanggan agar membeli produk atau layanan Anda. Tenaga penjualan Anda juga perlu memahami bahwa nada dan cara penyampaian juga memberikan koherensi dalam seluruh proses penjualan, penting untuk berfokus pada aspek komunikasi efektif berikut dalam penjualanPenjualan adalah industri yang gesit, tetapi Anda dapat lebih mengasah keterampilan komunikasi tim Anda secara efisien dan memperkuat konsep-konsep ini melalui pembelajaran dan diskusi sejawat di mana mereka dapat melatih keterampilan komunikasi mereka dan berkolaborasi dengan Anda dapat melihat kursus online gratis di bawah ini untuk diterapkan ke tim kursus8. Keterampilan NegosiasiMenjual adalah seni negosiasi. Setelah mempresentasikan proposal promosi yang efektif, tenaga penjualan Anda harus membimbing pelanggan Anda ke dalam proses negosiasi yang disiplin. Penting untuk menetapkan tujuan yang jelas dan mengidentifikasi hasil, serta mempersiapkan skenario alternatif yang mungkin terjadi selama diskusi. Tim Anda harus selalu memimpin negosiasi yang menghasilkan harapan dan keuntungan bersama bagi bisnis dan keterampilan negosiasi penjualan memungkinkan tenaga penjualan Anda bersikap tegas dan tepat dalam menutup kesepakatan. Artinya, negosiator yang baik tidak mudah menerima keberatan klien, melainkan siap dengan proposal alternatif yang meyakinkan yang akan membuat pelanggan Anda mempertimbangkan kembali tawaran tersebut – sambil tentu saja memastikan bahwa solusi alternatif tersebut saling menguntungkan bagi perusahaan Anda dan mengingat hal itu, Anda dapat memimpin tim Anda ke dalam negosiasi yang bermanfaat dengan menyoroti berbagai teknik negosiasi dan penutupan penjualan dalam kursus pelatihan mereka. Bantu mereka mempertahankan keterampilan ini melalui pembelajaran aktif, di mana mereka dapat mengambil bagian dalam tugas pemecahan masalah untuk mempersiapkan mereka menghadapi skenario negosiasi yang Manajemen ProyekProses penjualan yang disiplin membutuhkan penggunaan keterampilan manajemen proyek untuk menetapkan pendekatan sistematis terhadap alur kerja penjualan. Keterampilan manajemen proyek yang kuat membekali tenaga penjualan dengan kontrol, fleksibilitas, pemantauan terorganisir, dan solusi dinamis untuk berbagai klien yang akan memungkinkan tenaga penjualan Anda meningkatkan efisiensi dalam aktivitas penjualan yang saling terkait. Perencanaan yang cerdas dan implementasi yang efektif berperan penting dalam mengidentifikasi tujuan, menyelaraskan sumber daya dan layanan dengan kebutuhan pelanggan, mengintegrasikan wawasan keberhasilan pelanggan ke dalam penjualan, mengelola hubungan pelanggan, dan mendorong solusi yang saling mengapa keterampilan penjualan penting bagi tim Anda untuk tetap proaktif dalam proses penjualan mereka sehingga dapat menghasilkan tingkat penutupan yang lebih cepat dan kepuasan pelanggan yang lebih baik. Dengan manajemen waktu yang lebih efektif, tugas administratif menjadi lebih taktis, pelanggan dapat memiliki laporan status reguler, dan masalah akan meningkat. Akibatnya, pelanggan yang sudah ada akan lebih bersedia untuk mengulangi bisnis dengan organisasi Anda, memberi tenaga penjualan Anda lebih banyak waktu untuk mengejar prospek dan prospek alih-alih mencoba meyakinkan pelanggan untuk tetap konsep, disiplin, dan pendekatan manajemen proyek kepada tim Anda dengan kursus online kursusKursus-kursus ini akan membantu tim Anda bertindak dan berpikir seperti manajer proyek selama proses penjualan yang hiperaktif dan mengarah pada siklus penjualan yang lebih cepat dan peluang pendapatan yang lebih Manajemen WaktuManajemen waktu adalah kemampuan untuk mengoptimalkan produktivitas dalam aktivitas berkinerja tinggi dan menghasilkan pendapatan. Ini adalah keterampilan yang sering diabaikan tetapi terbukti menjadi keterampilan yang sangat penting. Dalam sebuah penelitian yang dikutip oleh Forbes, hampir dua pertiga 64,8% perwakilan penjualan menghabiskan waktu mereka untuk kegiatan yang tidak menghasilkan pendapatan. Itulah mengapa penting bagi tenaga penjualan Anda untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang langkah-langkah spesifik dan durasi proses dalam mencapai kesepakatan. Di sinilah pengaturan prioritas, pendelegasian tugas, dan proses penyempurnaan menjadi tenaga penjualan yang cerdas harus memprioritaskan menanggapi masalah klien secara tepat waktu sehingga pelanggan mereka merasa dihargai. Padahal, tugas seperti memperbarui alamat email untuk prospek dan prospek mereka akan masuk dalam daftar prioritas karena tidak langsung memengaruhi penjualan mereka. Selain memprioritaskan waktu mereka dengan lebih baik, menemukan dan menggunakan alat yang akan membantu mempercepat proses penjualan adalah peretasan manajemen waktu tim Anda dengan kursus online gratis yang tersedia, seperti Panduan Profesional Penjualan untuk Manajemen Waktu. Ini adalah kursus yang dapat diedit di mana Anda dapat merevisi dan menyesuaikan konten pelajaran khusus untuk proses perusahaan Anda sebelum menerapkannya ke tim Anda!Buat kursus pelatihan dengan EdApp LMSPenjualan adalah industri yang bergerak cepat sehingga menyiapkan jadwal pelatihan dan merancang materi kursus untuk meningkatkan keterampilan tim Anda dapat menjadi tantangan. Tapi, jangan khawatir! Anda dapat dengan mudah membuat kursus pelatihan yang efektif dan menarik yang akan beradaptasi dengan jadwal tangkas tim Anda menggunakan LMS Seluler EdApp dan alat pembuatan secara gratis dengan mendaftar sekarangAnda mungkin juga tertarik dengan
QYkOTdZ. blyf9ryi03.pages.dev/355blyf9ryi03.pages.dev/195blyf9ryi03.pages.dev/361blyf9ryi03.pages.dev/365blyf9ryi03.pages.dev/303blyf9ryi03.pages.dev/168blyf9ryi03.pages.dev/113blyf9ryi03.pages.dev/219blyf9ryi03.pages.dev/138
dalam wirausaha keterampilan menjual merupakan bagian dari keterampilan