Marikita tunjukkan sikap nasionalisme dan patriotisme dalam mempertahankan eksistensi kemerdekaan indonesia sebagai tanah air yang kita cintai ini. Kita harus yakin seyakin yakinnya, bahwa kita ini adalah generasi muda penerus bangsa yang mampu memberikan perubahan untuk bangsa tercinta ini.
Perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar Negara tidak serta-merta dilakukan begitu saja tanpa persiapan, pelaksanaan, dan pembuktian yang kuat. Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil perjuangan para pendiri negara. Para pendiri negara maksudnya adalah orang-orang yang berjuang untuk mendirikan bangsa dan negara Indonesia di tengah keadaan pelik nusantara yang masih terjajah oleh bangsa asing. Jasa-jasa para pendiri negara sudah seharusnya untuk kita ingat dan kenang, seperti yang diucapkan oleh Proklamator Kemerdekaan Indonesia Ir. Soekarno, “Jasmerah, jangan sekali-kali melupakan sejarah”. Tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa, merupakan kewajiban seluruh warga negara sebagai bangsa Indonesia. Melupakan sejarah perjuangan bangsa sama artinya dengan menghilangkan identitas bangsa Indonesia. Para pendiri negara, merumuskan dan menetapkan dasar Negara dalam rangka menggapai cita-cita nasional sebagai negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Dasar negara Pancasila berguna untuk mengantarkan kemerdekaan dan kejayaan bangsa Indonesia. Berikut ini adalah penjelasan sejarah dan nilai dalam perumusan serta penetapan Pancasila sebagai dasar Negara, dilengkapi dengan pemaparan bagaimana Pancasila dapat dihayati oleh bangsa Indonesia di tengah kehidupan bangsa yang beragam agar tercipta keharmonisan. Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara dilakukan melalui beberapa tahap. Salah satu tahap tersebut adalah badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia BPUPKI. Berikut adalah berbagai proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Pembentukan BPUPKI Badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia BPUPKI adalah badan yang dibentuk setelah Jepang mengalami kekalahan kepada Sekutu. Kemenangan Jepang di Asia tidak bertahan lama, pihak Sekutu Inggris, Amerika Serikat, Belanda melakukan serangan balasan. Satu persatu daerah yang dikuasai Jepang, jatuh kembali ke tangan Sekutu. Melihat hal itu, pada peringatan Pembangunan Djawa Baroe tanggal 1 Maret 1945, Jepang mengumumkan pembentukan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan. Janji Jepang membentuk BPUPKI direalisasikan pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Secara resmi BPUPKI dilantik oleh Jepang, dengan anggota berjumlah enam puluh dua 62 orang yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh 7 orang anggota perwakilan dari Jepang. BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi. Sidang resmi pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945, membahas tentang dasar negara. Sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 dengan membahas rancangan Undang-Undang Dasar. Usulan mengenai dasar Indonesia merdeka dalam sidang pertama BPUPKI secara berurutan dikemukakan oleh Muhammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno. Usulan Dasar Negara oleh Muhammad Yamin Muhammad Yamin mengusulkan secara lisan lima dasar bagi negara Indonesia merdeka, yaitu sebagai berikut. Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan Sosial Muhammad Yamin menyampaikan konsep mengenai dasar negara Indonesia merdeka secara tertulis kepada ketua sidang, konsep yang disampaikan berbeda dengan isi pidato sebelumnya. Asas dan dasar Indonesia merdeka secara tertulis menurut Muhammad Yamin adalah sebagai berikut. Ketuhanan yang Maha Esa Kebangsaan persatuan Indonesia Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Usulan Dasar Negara oleh Soepomo Selanjutnya, pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan pidatonya tentang dasar negara. Menurut Soepomo, dasar negara Indonsia merdeka adalah sebagai berikut. Persatuan Kekeluargaan Keseimbangan lahir dan batin Musyawarah Keadilan rakyat Usulan Dasar Negara oleh Ir. Soekarno Kemudian, pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno menyampaikan pidato tentang dasar negara Indonesia merdeka. Usulannya berbentuk philosophische grondslag atau weltanschauung. Hal tersebut maksudnya fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan Indonesia merdeka yang kekal dan abadi. Negara Indonesia yang kekal abadi itu dasarnya adalah Pancasila. Rumusan dasar negara yang diusulkan olehnya adalah sebagai berikut. Kebangsaan Indonesia Internasionalisme atau peri kemanusiaan Mufakat atau demokrasi Kesejahteraan sosial Ketuhanan yang berkebudayaan Perumusan Hasil Sidang BPUPKI Pada akhir masa persidangan pertama, Ketua BPUPKI membentuk panitia kecil yang bertugas untuk mengumpulkan dan mendiskusikan serta menjabarkan berbagai usulan para anggota yang akan dibahas pada masa sidang berikutnya. Setelah rapat yang cukup alot, disepakati rumusan konsep dasar negara yang tercantum dalam rancangan mukadimah hukum dasar. Naskah ini memiliki banyak persamaan dengan Pembukaan UUD 1945. Naskah ini juga disebut dengan piagam Jakarta. Dalam alinea keempat naskah Piagam Jakarta tersebut, terdapat rumusan dasar Negara sebagai berikut. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Perumusan Dasar Negara pada Sidang PPKI Rumusan dasar negara yang tercantum dalam naskah ”Piagam Jakarta” tersebut mengalami perubahan dalam sidang PPKI atau panitia persiapan kemerdekaan Indonesia yang merupakan lanjutan dari BPUPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan dasar negara yang diubah adalah sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dengan demikian, rumusan dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebagai berikut. Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara Setelah menyelesaikan tugasnya BPUPKI dibubarkan, dan sebagai gantinya pada tanggal 7 Agustus 1945 Jepang mengumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI atau Dokuritsu Zyunbi Iinkai. Untuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1945 tiga orang tokoh pendiri negara, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat berangkat menemui Jenderal Besar Terauchi, Saiko Sikikan di Saigon. Dalam pertemuan tersebut, Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI dan Mohammad Hatta sebagai wakilnya. PPKI beranggotakan 21 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua. Setelah kembali ke tanah air, pada tanggal 14 Agustus 1945 Ir. Soekarno mengumumkan bahwa Indonesia akan merdeka secepat mungkin dan bukan merupakan pemberian dari Jepang melainkan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai buktinya, atas kehendak bangsa Indonesia sendiri, anggota PPKI ditambah menjadi enam orang sehingga anggota seluruhnya menjadi 27 dua puluh tujuh orang. Semua anggota PPKI berasal dari bangsa Indonesia. Setelah Jepang menyerah kepada pihak sekutu tanggal 14 Agustus 1945, kesempatan tersebut digunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang untuk segera menyatakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno didampingi oleh Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia ke seluruh dunia. Sebetulnya, kejadian itu juga tidak semata-mata terjadi begitu saja. Terdapat berbagai pergolakan di dalamnya, terutama pada kaum pemuda. Peristiwa tersebut disebut dengan peristiwa Rengasdengklok, di mana para pemuda meminta Soekarno-Hatta untuk menyegerakan proklamasi kemerdekaan tanpa bantuan dari Jepang. Keesokan harinya, pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang dan menghasilkan keputusan sebagai berikut. Menetapkan UUD 1945. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat. Salah satu keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat tercantum rumusan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara. Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan dan Menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai keinginan atau hasrat tertentu Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 16. Para pendiri negara merupakan contoh yang baik dari orang-orang yang memiliki semangat yang kuat dalam membuat perubahan, yaitu perubahan dari negara terjajah menjadi negara yang merdeka dan sejajar dengan negara-negara lain di dunia. Keberhasilan bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya, merupakan salah satu bukti cinta para pahlawan terhadap bangsa dan negara. Bukti cinta yang dilandasi semangat kebangsaan diwujudkan dengan pengorbanan jiwa dan raga segenap rakyat untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah. Pengertian Nasionalisme Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan patriotisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 18. Ada dua jenis pengertian nasionalisme, yaitu nasionalisme dalam arti sempit dan nasionalisme dalam arti luas. Nasionalisme dalam arti sempit disebut juga dengan nasionalisme negatif karena mengandung makna perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan, sebaliknya memandang rendah terhadap bangsa lain. Nasionalisme dalam arti luas adalah perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa lain. Tentunya rasa nasionalisme yang harus diterapkan adalah rasa nasionalisme dalam arti luas. Nasionalisme dalam arti sempit facist hanya menyebabkan berbagai kemelut baru dalam perjalannya. Beberapa yang memiliki nasionalisme sempit pada masa lalu meliputi Jerman di masa Hitler, dan Jepang pada masa perang dunia kedua. Pengertian Patriotisme Sementara itu Patriotisme berasal dari kata patria, yang artinya tanah air. Kata patria kemudian berubah menjadi kata patriot yang artinya seseorang yang mencintai tanah air. Dengan demikian, patriotisme adalah semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk mempertahankan bangsa-nya Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 18. Sikap patriotisme muncul setelah lahirnya nasionalisme, namun antara nasionalisme dan patriotisme umumnya diartikan sama. Jiwa patriotisme telah tampak pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Hal itu antara lain diwujudkan dalam bentuk kerelaan para pahlawan bangsa dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Jiwa dan semangat bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan sering juga disebut sebagai jiwa dan semangat 45. Jiwa dan Semangat 45 Adapun hal-hal yang terkandung dalam jiwa dan semangat 45 para pendiri bangsa dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara adalah sebagai berikut. Pro Patria dan Primus Patrialis, artinya mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah air. Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan. Jiwa toleransi atau tenggang rasa antaragama, antarsuku, antargolongan dan antarbangsa. Berjiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab. Jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam. Nasionalisme dan patriotisme dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menjaga kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa serta negara. Nasionalisme dan patriotisme adalah semangat pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar Negara. Komitmen para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang memiliki komitmen terhadap bangsa adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 21 para pendiri negara dalam perumusan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen pribadi sebagai berikut. Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan negara memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang tinggi. Hal ini diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Para pendiri negara dalam merumuskan dasar negara Pancasila dilandasi oleh rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai yang lahir dalam Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial adalah nilai-nilai yang berasal dan digali dari bangsa Indonesia. Selalu bersemangat dalam berjuang. Para pendiri negara selalu bersemangat dalam memperjuangkan dan mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para pendiri negara lainnya yang mengalami cobaan dan tantangan perjuangan yang luar biasa. Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta berkali-kali dipenjara oleh Belanda. Namun, dengan semangat perjuangannya para pendiri negara tetap bersemangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa. Yakni merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Melakukan pengorbanan pribadi. Melalui cara menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, serta mendukung keputusan yang menguntungkan bangsa dan negara. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sikapini muncul setelah lahirnya nasionalisme, namun antara nasionalisme dan patriotisme umumnya diartikan sama. Jiwa patriotisme telah tampak pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Hal itu antara lain diwujudkan dalam bentuk kerelaan para pahlawan bangsa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan mengorbankan jiwa dan raga. - Proses perumusan Pancasila tidak lepas dari perjuangan para pendiri bangsa untuk merdeka dan lepas dari penjajahan. Mereka memiliki semangat kebangsaan dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk mengapai keinginan pendiri bangsa merupakan contoh yang baik karena memiliki semangat yang kuat dalam melakukan perubahan. Baca juga Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Nilai semangat pendiri bangsa Dalam buku Post-Reformasi Merekontruksi Semangat Pancasila dan Reformasi Berbasis Online 2019 karya Cakti Indra Gunawan, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran sebagai ideologi negara Indonesia untuk menjadi pandangan dan metode dalam mencapai cita-citanya. Adanya dasar negara yang dimiliki bangsa dimiliki bangsa Indonesia karena semangat para pahlawan dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara. Semangat yang dimiliki para pahlawan merupakan salah satu bukti cinta terhadap bangsa dan negara Indonesia. Bukti cinta yang dilandasi semangat kebangsaan yang diwujudkan dengan pengorbanan jiwa dan raga segenap rakyat untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah. Semangat kebangsaan yang dimiliki para pahlawan disebut sebagai nasionalisme dan patriotisme. Baca juga Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Nasionalisme Nasionalisme merupakan paham ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa. Patriotisme Patriotisme merupakan sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah berasal dari kata "patriot" dan "isme" yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau "heroism" dan "patriotism" dalam bahasa Inggris. Pengorbanan dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga. Jadi tanpa adanya semangat kebangsaan, baik nasionalisme dan patriotisme yang dimiliki oleh para pejuang dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara tidak akan terjadi. Nasionalisme dan patriotisme sangat dibutuhkan oleh setipa warga negara Indonesia untuk menjaga menyelenggaraan hidup dan cita-cita bangsa Indonesia. Baca juga Arti Penting Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Semangat komitmen para pendiri bangsa Selain itu juga adanya komitmen para pahlawan terhadap bangsa Indonesia. Komitmen merupakan keterikatan untuk melakukan sesuatu. Sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh. Para pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila memiliki ciri-ciri komitmen sebagai berikut Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia Selalu bersemangat dalam berjuang Mendukung dan berupaya secara aktif mencapai cita-cita bangsa Melakukan pengorbanan pribadi. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, dalam rumusan sila I Pancasila yang ada di dalam naskah Piagam Jakarta berbeda dengan yang ada di dalam Pembukaan UUD 1945. Baca juga Arti Kedudukan dan Fungsi Pancasila Terjadi perubahan kata yang semula sila 1 berbunyi “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa” Adanya perubahan tersebuta atas semangat komitmen para pendiri bangsa untuk selalu menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Mereka lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara yang dilandasi semangat persatuan dan kesatuan untuk merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara RI. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Pengertiannasionalisme dan patriotisme. Pengertian Nasionalisme : Secara etimologi : Nasionalisme berasal dari kata "nasional" dan "isme" yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna : kesadaran dan semangat cinta tanah air; memiliki kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa; memiliki rasa solidaritas terhadap

Negara Indonesia dapat merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang dikarenakan semangat nasionalisme yang ditunjukkan oleh para pahlawan nasional. Pahlawan nasional berjuang habis-habisan demi satu tujuan yaitu kemerdekaan. Dengan kemerdekaan itu, kita diminta untuk mempertahankannya agar tidak kembali dijajah. Untuk dapat mempertahankan kemerdekaan, maka seluruh bangsa Indonesia harus menerapkan semangat nasionalisme dan patriotisme di saat sekarang ini. Nasionalisme itu diartikan sebagai paham untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air sedangkan patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Semangat itulah yang perlu kita tunjukkan sekarang ini, dimana era globalisasi dengan teknologi semakin canggih menantang kita untuk mengikuti perubahan zaman demi kemajuan bangsa dan negara. Di zaman modern ini tantangan kita adalah melawan penjajah dari media sosial, yakni hoaks dan ujaran kebencian yang dapat merusak rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Begitu juga, kita diminta untuk mengikuti perkembangan zaman agar bisa bersaing dan tak termakan oleh zaman itu. Jikalau zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang dilawan adalah senjata, maka sekarang lawan kita adalah teknologi canggih. Seluruh bangsa Indonesia diminta untuk tidak bertengkar dan ketinggalan dengan zaman yang canggih. Apalagi media sosial yang memudahkan kita untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi harus juga berhati-hati menggunakannya. Oleh sebab itu, semangat nasionalisme dan patriotisme harus tetap kita terapkan. Semangat itulah yang dapat membuat kita makin kuat melawan penjajah di era teknologi. Semangat nasionalisme dan patriotisme itulah dasar kita tidak terpecah belah akibat ujaran kebencian dan hoaks yang makin marak. Seluruh bangsa Indonesia diingatkan untuk terus bersatu dan mencintai negaranya, bukan merusaknya dengan tindakan yang tak terpuji. Semangat nasionalisme dan patriotisme itu mengajak kita bertarung dengan perkembangan zaman tetapi tetap berpegang teguh sebagai saudara sedarah untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Jadi, setiap orang harus paham bahwa nasionalisme dan patriotisme yang mampu membuat kita kuat sampai sekarang. Semangat nasionalisme dan patriotisme itu pula yang mampu memajukan bangsa dan negara Indonesia lebih baik layaknya negara-negara di Eropa. Rasa kebersamaan dan kebersatuan itu yang membawa kita makin maju dalam segala bidang kehidupan. Maka, alangkah baiknya seluruh bangsa Indonesia segera menerapkan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan sehari-hari, niscaya kita akan beroleh hidup yang lebih baik.

Rasanasionalisme berperan penting untuk membentuk sebuah negara yang rukun, aman, maju, damai, makmur, dan sejahtera. Nasionalisme berperan mempertahankan jati diri bangsa. Ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan rasa nasionalisme, yaitu sebagai berikut. 1. Menghargai produk dalam negeri.

Sikap nasionalisme dan patriotisme sangat penting dimiliki oleh seseorang, sebab orang yang nasionalis ini lah yang akan merelakan segalanya untuk membela negaranya. Untuk selanjutnya akan dibahas mengenai sikap nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan berbangsa, bernegara serta bermasyarakat. Nasionalisme Dan Patriotisme Dalam Kehidupan MasyarakatTahapan Perkembangan Nasionalisme Di Indonesia1. Masa Perintis2. Masa Penegas3. Masa Pendobrak Nasionalisme Dan Patriotisme Dalam Kehidupan Masyarakat Nasionalisme bangsa Indonesia muncul sebab pengalaman sejarah dari bangsa Indonesia yang sudah mengalami penjajahan. Penjajahan yang membuat masyarakat Indonesia merasakan penderitaan, penindasan serta kemiskinan. Kesadaran nasional pada bangsa Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam ataupun luar. Faktor yang termuat dari dalam ialah kondisi yang terbelakang, tertindas, serta mengalami penderitaan yang berkelanjutan hingga memunculkan cita-cita untuk merdeka, bebas, serta maju. Baca juga Peran Warga Negara Dalam Memelihara Semangat Nasionalisme Dan Patriotisme Faktor yang berasal dari luar ialah kemenangan Jepang terhadap Rusia pada tahun 1905; serta adanya gerakan untuk merdeka dari negara tetangga, semisal Cina, Turki, India serta Filipina. Kejadian-kejadian itu memberi kesadaran terhadap negara Indonesia bahwa orang yang tingga di Asia pun bisa untuk merdeka serta mampu mengalahkan negara Eropa. Kemudian, nasionalisme yang berkembang pada diri semua warga negara mampu memperkuat tegaknya sebuah kebangsaan. Gerakan guna selalu mencintai serta membela negaranya dari sebuah ancaman yang berasal dari negara lain ataupun ancaman kehancuran yang memunculkan patriotisme. Diantara nasionalisme serta patriotisme juga ada kajian yang sangat erat. Oleh sebab itu, nasionalisme serta patriotisme sangat pentng guna kesinambungan hidup negara kebangsaan. Tatkala kebangsaan nasionalisme diajang politik internasional berkembang di awal abad ke-20 yang dicirikan dengan adanya kebangkitan dari dunia Timur atau negara Asia, semisal India, Cina, serta Filipina. Munculnya kesadaran kebangsaan dalam negara Indonesia dicirikan oleh berkembangnya bermacam organisasi pergerakan. Tahapan Perkembangan Nasionalisme Di Indonesia Perkembangan nasionalisme di negara Indonesia dengan tahapan, yaitu sebagai berikut 1. Masa Perintis Masa perintis ialah sebuah masa yang awal adanya semangat kebangsaan atas adanya badan-badan pergerakan. Masa ini dicirikan dengan adanya pergerakan Budi Utomo ialah pada 20 Mei 1908. Kelahiran Budi Utomo merupakan peringatan adanya Hari Kebangkita Nasional. 2. Masa Penegas Masa penegas ialah sebuah masa dimana adanya penegasan terhadap semangat kebangsaan di dalam diri bangsa Indonesia, yang dicirikan dengan adanya kejadian Sumpah pemuda ialah pada 28 Oktober 1928. Dengan adanya Sumpah Pemuda, masyarakat bangsa Indonesia yang bermacam-macam itu membuat pernyaataan bahwa dirinya adalah satu bangsa yang mempunyai satu tanah air, satu bangsa, serta satu bahasa ialah bahasa Indonesia. Baca juga Pengertian Dan Faktor-Faktor Pembentukan Nasionalisme Di Indonesia 3. Masa Pendobrak Pada masa ini semangat serta gerakan nasionalisme di Indonesia sudah sukses mendobrak iakatan penjajah serta menghasilkan kemerdekaan. Kemerdekaan bangsa indonesia telah diproklamasikan pada tangga 17 Agustus 1945, semenjak itu bangsa Indonesia sebagai bangsa merdeka, bebas serta sederajat bersama-sama negara lainnya. Nasionalisme sudah melandasi dalam pendirian negara kebangsaan Indonesia yang modern. Semangat kebangsaan ini sudah dibangun serta digelorakan bagi para purta-puti bangsa Indonesia, tertama yang memperoleh pendidikan. Para golongan terpelajar sudah sadar bahwa bangsa mereka ialah bangsa jaajhan yang wajib berjuang demi meraih kemerdekaan, apabila bercita-cita naik sebagai negara yang merdeka serta sederajat terhadap negara-negara lainnya. Mereka berasal dari bermacam daerah serta suku bangsa yang memiliki nasib yang sama serta penderitaan yang sama sehingga mereka menyatu dan bersama-sama membentuk sebuah kekuatan. Contonya, Soekarno dari Jawa, Mohammad Hatta dari Sumatera, Maramis berasal dari Sulawesi, serta Tengku Mohammah Hasan berasal dari Aceh. Sebuah negara yang mana warga negaranya mempunyai semangat kebangsaan serta jiwa patriotisme, mampu dipercayakan guna membela, berjuang maju, serta mau mengisi kemajuan serta kelangsungan bangsanya. Demikian kebalikannya, apabila sebuah negara yang mana warga negaranya tidak mempunyai semangat nasionalisme atau patriotisme di dalam sikapnya itu dengan sangat mudah bisa melancarkan aksi yang mampu menghina nama baik negara, memasarkan harga diri negara, menjatuhkan martabat negara serta aksi lainnya yang menyebabkan lemahnya kesinambungan serta kewibawaan negara. Baca juga Pengertian Sistem Politik Demokrasi Pancasila, Prinsip, dan Penerapannya Nasionalisme di Indonesia tidak memiliki sifat internasionalisme yang memiliki tujuan untuk memperuas wilayah negara. Nasionalisme di Indonesia tidak memiliki sifat ekspansif sebab keadaan tersebut tidak cocok dengan wilayah negara yang dipunyai. Nasionalisme di Indonesia pula tidak memiliki sifat sempit daerahisme, sukuisme, serta etnonasonalisme yang semata-mata mementingkan ataupun mengutamakan golongan, wilayah, ataupun kelompok tertentu yang berada dalam bangsa Indonesia. Nasionalisme sempit tersebut tidak lagi menggambarkan semangat jika bangsa ini merupakan satu nasib serta penderitaan. Dilain itu, nasionalisme di Indonesia tidak memiliki sifat membanggakan bangsa sendiri serta merendahkan bangsa lainnya atau chauvinisme. Hal ini disebabkan oleh bangsa Indonesia sudah sadar jika selain negara Indonesai masih ada negara lainnya yang mempunyai hak hidup sama serta sederajat. Malah adanya negara-negara lai tersebut membuat bangsa Indonesia sadar bahwa mereka ialah sebagai masyarakat dunia serta dalam rangka melakukan kerja sama antar bangsa. Demikian artikel dalam kesempatan kali ini yaitu tentang nasionalisme dan patriotisme. Apabila terdapat kekurangan, kesalahan ataupun pertanyaan, silahkan beri komentar dibawah ini. Semoga bermanfaat. Originally posted 2018-05-04 154316.

Penjelasansingkatnya, Nasionalisme dan patriotisme dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menjaga kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa serta Negara. Sebagai seorang siswa, contoh perbuatan apa yang dapat kamu lakukan berjuang dengan sepenuh hati agar mendapatkan nilai yang baik dalam belajar.
NasionalismeNasionalisme adalah perasaan satu keturunan, senasib, sejiwa dengan bangsa dan tanah airnya. Nasionalisme yang dapat menumbuhkan perasaan cinta kepada tanah air disebut dibedakan menjadi dua yaitu Nasionalisme dalam arti sempit yaitu perasaan cinta atau bangga terhadap tanah air dan bangsanya dengan tidak memandang bangsa lain lebih rendah dalam arti luas yaitu perasaan cinta atau bangga terhadap tanah air dan bangsa secara berlebih-lebihan dan memandang bangsa lain lebih rendah Indonesia adalah nasionalisme yang berdasarkan Pancasila, yang selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan serta menggalang terus persatuan dan kesatuan Indonesia adalah nasionalisme yang cinta bangsa dan tanah airnya yang tidak berarti mengagung-agungkan bangsanya sendiri, memandang rendah bangsa lain tetapi yang memandang bangsa lain adalah sama dan sederajat dengan bangsa Pancasila mengharuskan menghilangkan, penonjolan kesukuan, keturunan atau perbedaan warna kulit dan nasionalisme Indonesia terwujud sepanjang sejarah bangsa membina nasionalisme harus dihindarkan faham-faham kesukuan, chouvinisme, ekstrimisme, kedaerahan/ kebangsaan mengandung pengertian persatuan dan kesatuan yakni Indonesia, artinya persatuan bangsa yang mendiami wilayah nilai wawasan kebangsaan yang membentuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, memiliki enam dimensi yang bersifat fundamental, yaitu Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan YMETekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka dan bersatuCinta akan tanah air dan bangsaDemokrasi atau kedaulatan rakyatKesetiakawanan sosialMasyarakat yang adil dan makmurBentuk loyalitas setiap warga negaranya terhadap bangsa dan negaranya antara lain adalah Mengakui dirinya sebagai warga negara IndonesiaMengusahakan cita-cita dan tujuan negaranya terwujudBangga sebagai bangsa IndonesiaMengutamakan kesejahteraan bersama mengembangkan solidaritas sosial.PatriotismeArti patriotisme berasal dari kata patriot yang artinya pecinta atau pembela tanah air. Patriotisme adalah semangat atau jiwa tanah air yang berupa sikap rela berkorban untuk kejayaan dan kemakmuran tanah air dan bukan berarti cinta tanah air saja tetapi juga cinta bangsa dan negara. Kecintaan terhadap tanah airnya bukan hanya ditampilkan kalau bangsa Indonesia terjajah saja, akan tetapi juga diwujudkan dalam mengisi patriotismeCinta tanah airRela berkorban untuk kepentingan nusa bangsaMenempatkan persatuan, kesatuan, keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golonganBerjiwa pembaharuTak kenal menyerahBangga sebagai bangsa IndonesiaArti Patriotisme dalam Sejarah1. Petriotisme Sebelum Kebangkitan NasionalPerjuangan bangsa Indonesia untuk membela tanah air atau jiwa patriotismenya sebelum zaman kebangkitan nasional, masih bersifat kedaerahan, masih tergantung pada pemimpin, menggunakan perjuangan fisik tujuannya belum jelas, dan belum terorganisir. Hal ini dapat kita ketahui dari perlawanan terhadap Patriotisme di Zaman Kebangkitan NasionalPerlawanan bangsa Indonesia terhadap kaum penjajah sejak kebangkitan nasional tidak lagi bersifat kedaerahan, tidak lagi bergantung pada pemimpin tetapi sudah bersifat nasional dan tidak lagi semata-mata perjuangan fisik belaka tetapi menggunakan organisasi modern. Budi Utomo adalah perintisnya. Kemudian lahir gerakan-gerakan yang bersifat nasional diantara organisasi-organisasi itu adalah Indische Partij, Serikat Dagang Islam, Partai Nasional Indonesia, Partai Indonesia Raya, Muhammadiyah, Nahdlotul Patriotisme Sejak Sumpah PemudaSumpah pemuda merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia yang jelas dan tegas dalam menuntut kemerdekaan bangsa Indonesia. Sumpah pemuda yang merupakan salah satu puncak kesadaran nasional dicetuskan pada tanggal 8 Oktober 1928 oleh para pemuda dari berbagai daerah dengan mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia. Yang hasilnya berupa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945Perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan telah dimulai sejak datangnya penjajah di Indonesia akhirnya berhasil dengan puncaknya diproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah wujud perjuangan yang berdasarkan persatuan Indonesia. Oleh karena itu, semangat kebangsaan, semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang mengantarkan Indonesia mencapai tonggak sejarah yang paling fundamental yang harus kita jaga dan kita Nasionalisme dan HamkamnasPerwujudan semangat kebangsaan dan patriotisme yang berupa sikap kerelaan berkorban untuk kepentingan tanah air, bangsa dan negara sebagai tempat hidup dan kehidupan segala apa yang dimiliki akan memperkuat pertahanan dan keamanan menyelenggarakan pertahanan dan keamanan nasional menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta dengan mengikutsertakan seluruh rakyat sebagai pelaksana hak dan kewajiban dalam membela dan mempertahankan 1945 memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk dapat menjadi patriot bangsa yang berjuang demi tanah air, bangsa dan kebangsaan dan patriotisme yang telah ditunjukan oleh para pejuang kemerdekaan perlunya ditanamkan kepada generasi penerus. Adapun cara penerapan prinsip tersebut dengan cara keteladanan dan Patriotisme dengan Cinta Tanah AirProklamasi kemerdekaan yang dicita-citakan telah terwujud, berkat perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Maka kita harus dapat mengisi kemerdekaan ini dengan membangun berbagai macam bidang agar dapat mempercepat tercapainya tujuan bangsa mencapai tujuan bangsa adalah diharapkan peran serta seluruh bangsa Indonesia dalam membangun negara. Karena kita semua ini sebagian besar tidak mengalami peristiwa perjuangan kemerdekaan. Maka apabila dapat difahami, dimengerti akan arti perjuangan para pejuang, niscaya tujuan negara dan bangsa yang diidam-idamkan akan segera dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraPerjuangan dalam meraih kemerdekaan sangatlah berat. Oleh sebab itu, kita seharusnya tidak menyia-nyiakan kemerdekaan itu, melainkan kita isi dengan melaksanakan pembangunan nasional sehingga akan terwujud cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Di samping itu kita harus kembangkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia, berani membela kebenaran dan keadilan dan mencintai sesama Diberbagai Lingkungan KehidupanDi Lingkungan KeluargaJiwa dan semangat patriotisme dapat ditanamkan dan dimulai dari lingkungan keluarga. Misalnya, kita harus selalu berbuat baik di lingkungan kita untuk menjaga nama baik keluarga. Melestarikan ketentraman kehidupan keluarga, membantu meringankan beban Lingkungan SekolahBerbagai macam tingkah laku atau kegiatan yang mengacu pada nilai kesopanan dan kebaikan, baik terhadap guru, karyawan maupun terhadap teman. Yaitu dengan menghormati guru, karyawan sekolah, mengikuti upacara sesuai aturan, menjadi anggota OSIS, menjaga nama baik sekolah, menghindari perkelahian antar pelajar, selalu melaksanakan ketertiban, kebersihan Lingkungan MasyarakatSikap patriotisme di masyarakat dapat ditumbuhkan dan dilaksanakan melalui menjaga keamanan lingkungan, menaikkan bendera di depan rumah masing-masing pada hari besar nasional, membersihkan lingkungan, membantu perbaikan jalan desa, mengikuti upacara di hari besar nasional, ikut membela negara bila dengan hal itu, menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mewujudkan nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain dalam kehidupan berlalu lintas, rasa persaudaraan antara pengguna jalan dapat menumbuhkan sikap dan perilaku saling menghormati dan sekaligus mencegah munculnya sikap egois dan aroga yang hanya mementingkan diri berlalu lintas di jalan yang dilandasi oleh rasa persaudaraan akan tercermin dari sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi budaya antri tidak saling srobot, saling menghormati hak dan menaati kewajiban masing-masing, saling menjaga keamana dan keselamatan diri, dan secara ikhlas memenuhi peraturan lalu lintas sebagai pedoman tingkah laku kolektif para pengguna jarang sikap dan perilaku arogan atau egois di jalan menimbulkan kemacetan dan bahkan kecelakaan. Masih banyak diantara pengguna jalan yang karena egois dan arogannya melanggar rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, isyarat pengatur lalu lintas, tindakan semacam ini selain dapat menimbulkan kecelakaan, juga nyata-nyata melukai perasaan pengguna jalan lainnya. Nasionalisme Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997), nasionalisme didefinisikan sebagai kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat kebangsaan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang terletak di Benua Asia tepatnya di Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau lebih dari pulau. Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua merupakan pulau utama di Indonesia. Letak Indonesia yang strategis di antara Benua Asia dan Australia serta antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik membuat Indonesia kaya ragam budaya dan sumber daya pernah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun dan Jepang selama 3,5 tahun. Indonesia dijajah oleh bangsa lain karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti rempah-rempah. Oleh karenanya, Indonesia menjadi incaran bangsa-bangsa di Eropa. Namun, pada akhirnya Indonesia dapat merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 berkat perjuangan para pahlawan terdahulu. Para pahlawan bangsa mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan Negara kesatuan Republik Indonesia. Hal yang mendasari semangat juang para pahlawan adalah menurut Permanto 2012 86 adalah suatu paham yang berisi kesadaran bahwa tiap-tiap warga negara merupakan bagian dari suatu bangsa Indonesia yang berkewajiban mencintai dan membela negaranya. Sehingga kewajiban seorang warga negara tersebutlah yang menjadi dasar bagi terbentuknya semangat kebangsaan Indonesia. Sadikin 2008 18 menyatakan bahwa sikap nasionalisme adalah suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang diikat sikap- sikap politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagai wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sikap nasionalisme di Indonesia pada dasarnya juga tercermin dari ideologi bangsa yang dimiliki, yaitu pancasila. Rohman 2009 42, menyatakan bahwa ideologi Pancasila memiliki lima prinsip nilai yang bersifat dasar dan dijadikan pedoman oleh seluruh warga negara, baik dalam tataran individu maupun kelompok. Sikap nasionalisme harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia, karena sikap nasionalisme menjadi nilai fundamental bagi tegak dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, tanpa adanya sikap nasionalisme di jiwa Warga Negara Indonesia mustahil negeri ini akan merdeka, walaupun bangsa Indonesia sudah merdeka, tugas kita sekarang sebagai warga Indonesia adalah mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, karna tidak menutup kemungkinan ancaman terhadap bangsa Indonesia tetap ada baik dari dalam maupun luar negeri. Sikap nasionalisme menjadi dasar yang penting bagi Warga Negara Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan liputan6 diakses pada hari sabtu tanggal 3 juli 2021 pukul WIB-Pengertian Nasionalisme Menurut Para Ahli, Kenali Sikap dan Bentuknya - Oleh Laudia TysaraNamun, fenomena masa kini banyak pemuda yang kurang memiliki jiwa nasionalisme, sebagai contoh meniru budaya bangsa barat yang merupakan budaya bangsa Indonesia, lebih mencintai produk produk luar negeri, tidak hafal pancasila, dan lain sebagainya. Kita sebagai Warga Negara Indonesia terlebih lagi sebagai generasi muda penerus bangsa sudah seharusnya kita memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan juga sebagai motor penggerak di masyarakat untuk menjunjung tinggi nasionalisme bangsa Indonesia. Peran pemuda sangatlah penting dalam menjunjung tinggi nasionalisme bangsa Indonesia. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh warga Negara Indonesia dalam menjunjung tinggi sikap nasionalisme diantaranya, mengenal lebih dalam tentang kebudayaan bangsa Indonesia, mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri, mempelajari sejarah bangsa Indonesia, menghargai keanekaragaman bangsa Indonesia, dan melestarikan permainan karena itu, sangatlah penting memiliki jiwa nasionalisme bagi setiap warga Indonesia pada umumnya dan para pemuda pada khususnya. Dengan perkembangan zaman dan arus globalisai yang sangat cepat kita harus bisa bersikap bijak terhadap perkembangan zaman, jangan sampai terbawa arus globalisasi yang tidak terkontrol, harus bisa memilah dan memilih mana manfaat yang harus diambil dari setiap perkembangan zaman. Jangan sampai nasionalisme pemuda Indonesia terkikis, karena nasionalisme merupakan kunci tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Dilansirdari Ensiklopedia, apakah yang dibutuhkan bangsa indonesia untuk menjaga kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa serta negara Nasionalisme dan Patriotisme. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Nasionalisme dan Patriotisme adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. – Perbedaan Nasionalisme dan kebangsaan harus tumbuh dan dipupuk oleh setiap warga negara Indonesia di manapun berada. Perbedaan Nasionalisme dan ini harus tumbuh dalam diri warga negara untuk mencintai dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan yang memiliki rasa kebangsaan Indonesia akan memiliki rasa bangga sebagai warga negara sebagai bangsa dapat kita rasakan, misalnya ketika kita mengikuti upacara bendera, kita menyaksikan bendera berkibar dengan megahnya di juga ketika bendera Merah Putih berkibar dalam kejuaraan olahraga antar bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya, merupakan salah satu bukti cinta para pahlawan terhadap bangsa dan cinta yang dilandasi semangat kebangsaan diwujudkan dengan pengorbanan jiwa dan raga segenap rakyat untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan NasionalismeNasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan atau nation dua jenis pengertian nasionalisme, yaitu nasionalisme dalam arti sempit dan nasionalisme dalam arti Nasionalisme dalam arti sempit disebut juga dengan nasionalisme negatif karena mengandung makna perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan, sebaliknya memandang rendah terhadap bangsa dalam arti sempit disamakan dengan ini pernah dipraktikan oleh Jerman pada masa Adolf Hitler tahun 1934-1945. Ia menganggap Jerman di atas segala-galanya Deutschland Uber Alles in der Wetf.b. Nasionalisme dalam arti luas atau yang berarti positif. Nasionalisme dalam pengertian ini adalah perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa mengadakan hubungan dengan negara lain, selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara serta menghormati kedaulatan negara PatriotismePatriotisme berasal dari kata patria, yang artinya tanah patria kemudian berubah menjadi kata patriot yang artinya seseorang yang mencintai tanah sebab itu patriotisme berarti semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk mempertahankan ini muncul setelah lahirnya nasionalisme, namun antara nasionalisme dan patriotisme umumnya diartikan patriotisme telah tampak pada sejarah perjuangan bangsa itu antara lain diwujudkan dalam bentuk kerelaan para pahlawan bangsa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan mengorbankan jiwa dan dan semangat bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan sering juga disebut sebagai ”jiwa dan semangat ’45”.Adapun hal-hal yang terkandung dalam jiwa dan semangat 45 diantaranya adalah sebagai Pro Patria dan Primus Patrialis, artinya mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah air. b. Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan. c. Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar agama, antar suku, antar golongan dan antar bangsa. d. Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab. e. Jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dan patriotisme dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menjaga kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa serta sebagai bangsa dapat dicontohkan oleh seorang atlet yang berjuang dengan segenap jiwa dan raga untuk membela tanah lainnya adalah semangat yang dimiliki para pendiri negara dalam merumuskan memiliki semangat mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi ataupun Juga Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar NegaraDemikian ulasan terkait Perbedaan Nasionalisme dan Patriotisme bermanfaat khususnya bagi adik-adik yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP 8G9jMC.
  • blyf9ryi03.pages.dev/391
  • blyf9ryi03.pages.dev/375
  • blyf9ryi03.pages.dev/320
  • blyf9ryi03.pages.dev/374
  • blyf9ryi03.pages.dev/204
  • blyf9ryi03.pages.dev/237
  • blyf9ryi03.pages.dev/250
  • blyf9ryi03.pages.dev/380
  • blyf9ryi03.pages.dev/370
  • nasionalisme dan patriotisme dibutuhkan bangsa indonesia untuk